Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telur Siput Warna Merah Muda Harus Dihancurkan, Apa Alasannya?

Kompas.com - 13/02/2024, 10:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Informasi yang menyebut dan menyarankan agar telur siput berwarna pink atau merah muda perlu dihancurkan, beredar di media sosial.

Informasi ini salah satunya diunggah oleh akun TikTok @factsphere0 melalui sebuah video berjudul "If You See These Eggs Make Sure You Crush Them", Minggu (4/2/2024).

Narasi dalam video mengatakan, butiran merah muda menggerombol tersebut akan menetas menjadi siput yang berdampak buruk bagi lingkungan jika dibiarkan utuh.

Siput yang dimaksud juga membawa penyakit cacing paru tikus atau rat lungworm disease jika menginfeksi tanaman.

Oleh karena itu, narasi pengunggah menyarankan siapa pun yang melihat telur siput merah muda untuk segera menghancurkannya sebelum menetas.

Lantas, benarkah telur siput harus dihancurkan?

Baca juga: Ikan Kakatua Diimbau Tak Dimakan karena Berisiko, Apa Akibatnya?


Alasan telur siput harus dihancurkan

Dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, drh Slamet Raharjo membenarkan bahwa telur siput berwarna merah muda perlu dihancurkan.

"Telur siput berwarna merah atau pink merupakan telur dari keong mas. Keong mas bukan asli Indonesia, dulu diintroduksi sebagai keong hias untuk akuarium," jelasnya, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (9/2/2024).

Sesuai namanya, keong mas tampak indah dengan ciri khas cangkang berwarna kuning atau emas.

Penampakannya berbeda dengan keong atau siput lokal yang memiliki cangkang cenderung berwarna hitam.

Seiring waktu, ada sejumlah pemelihara keong mas yang membuang atau melepas keong tersebut ke sungai dan sawah.

Di sungai dan sawah, hewan bertubuh lunak ini ternyata mampu bertahan hidup dan berkembang biak.

Populasi keong mas di sawah dan alam liar tersebut terbukti menjadi hama bagi tanaman yang tumbuh.

"Populasi di alam atau sawah kemudian terbukti menjadi hama, alien invasive species, yang merusak dan memakan tanaman padi muda," terang Slamet.

Atas dasar itu, menurut Slamet, telur keong mas perlu dihancurkan agar tidak menjadi hama bagi tanaman.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com