Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Barongsai Hewan Apa? Ini Sejarah dan Legendanya di Perayaan Imlek

Kompas.com - 09/02/2024, 10:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tahun Baru China atau Imlek 2024 akan jatuh Sabtu, 8 Februari 2024.

Perayaan Imlek identik dengan kue keranjang, pernak-pernik serba warna merah, dan pertunjukan barongsai.

Pertunjukkan barongsai merupakan tarian tradisional yang dimainkan oleh sejumlah orang menggunakan kostum besar.

Tak hanya diadakan setiap Imlek di Indonesia, atraksi barongsai juga ada di luar negeri. Tarian ini diyakini dapat membawa keberuntungan dan mencegah keburukan.

Lalu, sebenarnya barongsai itu hewan apa dan mengapa identik dengan Imlek?

Baca juga: 12 Tradisi Imlek Beserta Maknanya, dari Menggantung Lampion dan Memasang Karakter Fu


Sejarah dan asal-usul barongsai

Barongsai adalah nama yang hanya digunakan di Indonesia. Tarian yang sama disebut wu shi di China atau Lion Dance di mancanegara.

Dikutip dari China.org.cn, sosok barongsai atau makhluk di Lion Dance merupakan seekor singa atau raja hutan. Singa adalah simbol keberuntungan dalam masyarakat tradisional di China.

Lion Dance mulai populer dan muncul sejak 2000 tahun lalu. Namun catatan menunjukkan tarian ini dipertunjukkan untuk keluarga kerajaan pada masa Dinasti Tang (618-907 Masehi).

Tarian ini dimainkan oleh dua orang yang berperan sebagai singa. Satu orang menggerakkan kepala sementara lainnya menggerakkan badan dan ekor. Ada juga satu pemain berperan sebagai anak kecil dan penari yang mengayunkan bola sutra untuk dimainkan singa.

Pertunjuk Lion Dance terbagi menjadi Wen shi (singa sipil) dan Wu shi (singa bela diri). Wen shi menggambarkan singa yang jinak, lucu, dan mau bercanda menjilati orang atau mengangguk. 

Sebaliknya, Wu shi menggambarkan singa yang kuat, mampu lompat dan jungkir balik, memanjat meja tinggi, atau menginjak lima tiang kayu.

Salah satu legenda mengenai tarian singa ini berasal pada Dinasti Qing (1644-1911).

Saat itu, Kaisar Qianlong bermimpi tentang seekor binatang berbulu cerah dalam perjalanannya. Ketika kembali ke Beijing, kaisar memerintahkan anak buahnya membuat patung sesuai bentuk hewan keberuntungan yang diimpikannya.

Dia juga memerintahkan patung hewan itu diarak dalam festival dan upacara untuk mensejahterakan negara dan mendamaikan masyarakat.

Baca juga: 50 Twibbon Tahun Baru Imlek 2024, Berikut Link dan Cara Menggunakannya

Arti Barongsai di Indonesia

Pertunjukan barongsai tonggak di Mal Ciputra Jakarta untuk perayaan Imlek 2024. Dok. Mal Ciputra Jakarta Pertunjukan barongsai tonggak di Mal Ciputra Jakarta untuk perayaan Imlek 2024.
Sementara itu, istilah tarian barongsai hanya dikenal di Indonesia. Tarian ini dimainkan dengan cara mirip Lion Dance pada perayaan Imlek oleh masyarakat Tionghoa.

Dilansir dari situs Kemenparekraf, barongsai berasal dari kata "barong" yang berasal dari kata Bali Barong dan kata "sai" dari bahasa Hokkian yang berarti singa. 

Tarian ini merupakan wujud akulturasi budaya Tionghoa dengan budaya Indonesia. Barongsai telah ditetapkan sebagai warisan kesenian budaya tak benda Indonesia pada tahun 2010.

Barongsai dikenal di Indonesia bersamaan dengan keberadaan etnis Tionghoa di Nusantara. Sempat dilarang dimainkan para masa Orde Baru sejak 1967, tarian ini muncul kembali pada perayaan Imlek 1999.

Masyarakat Tionghoa menganggap singa sebagai simbol keberanian, kekuatan, kebijakan dan keunggulan. Karena itu, tarian barongsai diselenggarakan saat Imlek untuk mengusir roh jahat, serta memberikan kemakmuran dan keberuntungan bagi masyarakat Tionghoa.

Baca juga: Mengenal 12 Shio dalam Kalender China, Berikut Asal-usul dan Maknanya

Cara memainkan barongsai

Atraksi liong memeriahkan perayaan puncak Cap Go Meh Bogor Street Festival (CGM-BSF) 2023 di Jalan Suryakencana, Bogor Tengah, Kota Bogor, Minggu (5/2/2023). Atraksi seni budaya seperti Ogoh-ogoh dari Bali, Kendang Beleq dari Lombok, dan Bouraq dari Cirebon, Ondel-ondel Betawi, Reog Ponorogo, serta belasan pertunjukan dari sanggar kesenian dari Jawa Barat dan sekitarnya memeriahkan acara ini.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Atraksi liong memeriahkan perayaan puncak Cap Go Meh Bogor Street Festival (CGM-BSF) 2023 di Jalan Suryakencana, Bogor Tengah, Kota Bogor, Minggu (5/2/2023). Atraksi seni budaya seperti Ogoh-ogoh dari Bali, Kendang Beleq dari Lombok, dan Bouraq dari Cirebon, Ondel-ondel Betawi, Reog Ponorogo, serta belasan pertunjukan dari sanggar kesenian dari Jawa Barat dan sekitarnya memeriahkan acara ini.
Diberitakan Kompas.id (6/2/2022), barongsai dimainkan oleh dua orang. Satu orang bertugas menggerakkan kaki depan barong, sementara orang satunya menggerakkan kaki belakang dan tubuh barong.

Atraksi barongsai diiringi musik dari 10 pemusik menggunakan alat musik simbal, gong, dan terompet. Tarian ini biasanya diadakan di vihara, kelenteng, pecinan, atau tempat umum lain.

Kepala barongsai dulu terbuat dari rotan seberat sepuluh kilogram. Namun kini berganti dengan bahan campuran yang lebih ringan menjadi 3 kilogram.

Di Semarang, Jawa Tengah, topeng barongsai akan disembahyangkan di klenteng dan diberi kertas kuning bertuliskan aksara China bernama Hoo sebelum pertunjukkan. Langkah ini diperlukan untuk memberikan keselamatan.

Barongsai tradisional memiliki lima warna dasar yaitu hitam, putih, merah, kuning, dan hijau.

Orang yang memainkan barongsai haruslah pandai kungfu. Mereka umumnya punya kemampuan “Aliran Utara” yang disebut Bei Jing Shi dan “Aliran Selatan” yang disebut Nan Shi.

Dalam aksinya, pertunjukkan barongsai didampingi tarian naga yang disebut liong. Tarian ini dilakukan oleh sembilan orang yang menggerakkan naga tiruan dari kain.

Orang yang melakoni pertunjukkan barongsai dan liong harus memiliki kerjasama, kemampuan akrobat dan olah tubuh yang baik, serta sportivitas untuk menciptakan gerakan apik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kemendikbud Rekomendasikan 177 Karya Sastra di Sekolah, Ada 'Bumi Manusia'

Kemendikbud Rekomendasikan 177 Karya Sastra di Sekolah, Ada "Bumi Manusia"

Tren
Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan 22 Mei 2024, Klik rekrutmenbersama2024.fhcibumn.id

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan 22 Mei 2024, Klik rekrutmenbersama2024.fhcibumn.id

Tren
UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

Tren
Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Tren
Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Tren
Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com