Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Baru Menikmati Teh Tanpa Menambahkan Gula, Ilmuwan Klaim Jauh Lebih Sehat

Kompas.com - 26/01/2024, 10:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Minum secangkir teh di pagi atau pun sore hari telah menjadi rutinitas harian untuk beberapa orang, terlebih para penikmat minuman berkafein ini.

Biasanya, mereka akan menikmati teh dengan menambahkan beberapa bahan untuk memperkuat cita rasanya, mulai dari krimer, sirup, gula, dan beberapa pemanis lainnya.

Meskipun bisa meningkatkan rasa dari teh dan menyamarkan rasa pahit dari kafein, namun bahan-bahan tersebut dapat meningkatkan jumlah kalori dari secangkir teh yang Anda konsumsi, dikutip dari Kompas.com (21/9/2023).

Adapun bila dikonsumsi secara berlebihan, pemanis buatan dapat meningkatkan risiko diabetes, jantung, serta obesitas.

Namun Anda tidak perlu khawatir. Pasalnya, ada cara untuk menikmati minuman pahit ini dengan lebih sehat, tanpa tambahan gula.

Lantas, bagaimana membuat secangkir teh yang tidak pahit tanpa menambahkan gula?

Baca juga: 7 Manfaat Minum Teh bagi Usia Paruh Baya, Salah Satunya Menurunkan Risiko Pikun


Menambahkan garam ke dalam teh

Menambahkan garam ke dalam teh bisa membuat rasa teh lebih sempurna.Phanuwatnandee Menambahkan garam ke dalam teh bisa membuat rasa teh lebih sempurna.
Seorang ilmuwan mengeklaim telah menemukan rahasia secangkir teh sempurna yang awalnya dianggap tidak masuk akal oleh banyak orang Inggris, yakni dengan cara menambahkan garam.

Penelitian yang dilakukan oleh Professor Michelle Francl telah mengungkap bagaimana garam dapat membuat secangkir teh Anda menjadi lebih sempurna.

Selain itu, bahan tersebut juga telah disebutkan dalam manuskrip China abad ke-8 yang dianalisis oleh Prof Francl untuk menyempurnakan resepnya.

“Yang baru adalah pemahaman kita sebagai ahli kimia,” kata Francl dikutip dari BBC, Rabu (24/1/2024).

Ia menjelaskan, garam berperan sebagai penghambat reseptor yang membuat teh terasa pahit, terutama jika sudah direbus. Dengan menambahkan sejumput garam, ini dapat membantu Anda dalam melawan rasa pahit minuman tersebut.

Sehingga, para penikmat teh tak perlu lagi berperang melawan bahaya gula dan pemanis buatan lainnya saat harus menyeduh teh favoritnya.

"Ini tidak seperti menambahkan gula. Saya rasa orang-orang takut mereka bisa merasakan garamnya," ungkapnya.

Dia mendesak masyarakat Inggris, khususnya pencinta teh untuk berpikiran terbuka sebelum menilai penelitiannya dengan negatif.

Penelitannya tersebut juga telah ia dokumentasikan dalam buku barunya, Steeped: The Chemistry of Tea yang diterbitkan oleh Royal Society of Chemistry.

"Saya pikir ini hanya karena orang-orang tidak tahu (cara membuat secangkir teh yang enak). Jika tidak minum teh, Anda tidak akan tahu bahwa Anda sedang membuatkan secangkir teh yang buruk untuk seseorang dan memberi mereka pengalaman yang menyedihkan," jelasnya.

Baca juga: 3 Efek Samping Minum Teh Bunga Telang, Apa Saja?

Manfaat menambahkan garam ke dalam teh

Selain meminimalkan rasa pahit dari kafein teh, ada lagi manfaat lain menambahkan garam ke dalam teh.

Dilansir dari Slurrp, minum teh yang ditambahkan garam juga dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Tidak hanya itu, teh dengan garam juga dapat menyembuhkan sakit tenggorokan dan mencegah penyakit musiman.

Menambahkan sejumput garam juga dapat membantu meningkatkan energi serta efisiensi tubuh. Dalam hal ini, garam dan teh dapat menjaga sistem pencernaan Anda dan meningkatkan metabolisme.

Selain itu, memasukkan garam ke dalam teh juga dapat menyembuhkan masalah migrain dan menenangkan pikiran serta tubuh, serta membantu menghilangkan hormon stres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

Tren
Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Tren
Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah per Hari Selama Sebulan?

Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah per Hari Selama Sebulan?

Tren
3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Tren
Pesona Air Terjun

Pesona Air Terjun

Tren
Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Tren
Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Tren
Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Ada Aturan Baru KRIS, Apakah Perawatan ICU Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Jemaah Tolong Jemaah, Kisah Manis Persaudaraan di Madinah

Jemaah Tolong Jemaah, Kisah Manis Persaudaraan di Madinah

Tren
Kata BWF soal Keputusan Kevin Sanjaya Pensiun dari Bulu Tangkis

Kata BWF soal Keputusan Kevin Sanjaya Pensiun dari Bulu Tangkis

Tren
Seorang Pria yang Diduga Terafiliasi Jemaah Islamiyah Serang Kantor Polisi Malaysia, 2 Petugas Meninggal Dunia

Seorang Pria yang Diduga Terafiliasi Jemaah Islamiyah Serang Kantor Polisi Malaysia, 2 Petugas Meninggal Dunia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com