Selanjutnya, retinil ester diubah menjadi retinol yang dilepaskan ke dalam plasma dan terikat pada protein pengikat retinol untuk digunakan oleh jaringan, termasuk retina.
Saat konsumsi dalam jangka panjang yang melebihi kebutuhan biologis, kondisi ini dapat membuat hati jenuh dan mengakibatkan toksisitas.
Hepatotoksisitas vitamin A, biasanya berhubungan dengan peningkatan konsentrasi enzim hati seperti aspartate transaminase (AST) dan alanine transaminase (ALT). Efek ini telah didokumentasikan pada orang yang secara kronis diberi suplemen vitamin A dengan dosis lebih besar dari 7500 RE (≥25000 IU) per hari.
Hanya ada sedikit bukti yang menunjukkan bahwa suplementasi vitamin A jangka panjang (≤7500 RE/hari, atau ≤25000 IU/hari) dapat menyebabkan hepatotoksisitas pada individu tertentu.
Baca juga: Sebagian Orang Indonesia Kekurangan Vitamin D, Perlukah Minum Suplemen?
Dilansir dari Web MD, Keracunan vitamin A dapat terjadi setelah Anda mengonsumsi vitamin ini dalam dosis besar atau dalam dosis kecil, namun dalam jangka waktu yang lebih lama.
Gejalanya meliputi:
Jika sedang hamil, bayi Anda membutuhkan vitamin A untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat.
Namun, terlalu banyak vitamin A yang terbentuk dapat menyebabkan cacat lahir pada bayi. Wanita hamil sebaiknya menghindari suplemen yang mengandung lebih dari 1.500 mikrogram RAE.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.