KOMPAS.com - Tim nasional (timnas) Palestina mencetak sejarah, untuk kali pertama berhasil lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023.
Palestina memastikan posisinya berkat kemenangan 3-0 atas Hong Kong di Stadion Abdullah bin Khalifa, Qatar, Selasa (23/1/2024).
Diberitakan Kompas.com, Kamis (25/1/2024), pemain Palestina Oday Dabbagh memborong dua gol pada menit ke-12 dan 60. Satu gol lainnya dicetak Zaid Qunbar pada menit ke-48.
Kemenangan tersebut membuat Palestina berakhir di peringkat tiga Grup C dengan nilai empat. Ini membuat Palestina lolos ke babak 16 besar sebagai salah satu tim peringkat tiga terbaik.
Pencapaian ini menjadi sejarah bagi Palestina. Sebelumnya, pencapaian terbaik negara itu di Piala Asia adalah masuk babak penyisihan grup pada edisi 2015 dan 2019.
Seperti diketahui, Palestina kini tengah berkonflik dengan Israel sejak Oktober 2023. Meski begitu, timnas Palestina dapat melakoni kompetisi dunia seperti Piala Asia 2023 dan kualifikasi Piala Dunia pada Maret 2024.
Baca juga: Siapa Itu Motaz Azaiza, Jurnalis Palestina yang Akhirnya Keluar dari Gaza
Federasi Sepak Bola Wajib Palestina berdiri pada 1928 saat Inggris masih berkuasa atas Palestina, seperti dikutip dari DW (16/11/2023).
Saat itu, federasi beranggotakan pesepakbola Yahudi dan Inggris yang bermain di Palestina usai Perang Dunia I. Israel lalu berdiri pada 1948 dan membentuk Asosiasi Sepak Bola Israel.
Pada 1962, Asosiasi Sepak Bola Palestina atau PFA didirikan untuk pesepakbola Arab Palestina yang bermain di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
FIFA dan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) baru mengakui PFA pada 1998 setelah Otoritas Palestina resmi mengambil alih fungsi pemerintahan di wilayah Palestina.
Selama berdiri, timnas Palestina tak jarang mendapat kesulitan akibat serangan dari Israel.
Dilansir dari Doha News (2/1/2024), Israel telah menyerang serta menghancurkan sembilan fasilitas olahraga di Palestina, termasuk Stadion Yarmouk dan Stadion Faisal Al-Husseini.
Para pemain Palestina juga kesulitan berlatih karena mereka memerlukan izin Israel saat melewati pos pemeriksaan Israel menuju fasilitas olahraga yang ada.
Konflik di sana juga membuat PFA terkadang menarik partisipasi timnas dari suatu kompetisi atau Israel membatalkan liga yang akan berlangsung.
Baca juga: Kisah Mahmoud Darwish, Penyair Palestina yang Jatuh Cinta pada Perempuan Yahudi