Kemudian, Abdul Hadi pindah ke Fakultas Filsafat di UGM hingga mencapai tingkat doktoral (1968-1971).
Pada 1971-1973, Abdul Hadi belajar antropologi budaya di Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran, Bandung. Namun, studi tersebut tidak diselesaikan lantaran dirinya harus bekerja.
Kemudian, pada 1991 Abdul Hadi mendapat tawaran menjadi penulis tamu dan pengajar (dosen) Sastra Islam di Pusat Pengajian Ilmu Kemanusiaan, Universitas Sains Malaysia, Penang.
Sambil mengajar, dia juga menyelesaikan studinya di universitas tersebut hingga meraih gelar master.
Pada 1997 ia memperoleh gelar doktor dengan disertasinya berjudul Estetika Sastra Sufistik: Kajian Hermeneutik terhadap Karya-Karya Shaykh Hamzah Fansuri.
Disertasinya itu kemudian diterbitkan dalam bentuk buku dengan judul Tasawuf yang Tertindas Kajian Hermeneutik terhadap Karya-Karya Hamzah Fansuri oleh Penerbit Paramadina pada 2001.
Baca juga: Meninggal Dunia, Berikut Profil Sastrawan Remy Sylado
Selain menjadi penulis tamu dan dosen, karier Abdul Hadi juga diawali menjadi redaktur beberapa majalah, di antaranya:
Abdul Hadi juga pernah menjadi Staf Ahli Bagian Pernaskahan Perusahaan Negara Balai Pustaka dan Ketua Harian Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta pada 1984 sampai 1990.
Dia pun pernah diundang untuk menjadi dosen penulisan kreatif di Fakultas Sastra Universitas Indonesia dan Institut Kesenian Jakarta serta dosen tamu sastra dan filsafat Islam di Universitas Sains, Malaysia.
Di usia senjanya, Abdul Hadi bekerja sebagai dosen tetap Universitas Paramadina, Jakarta. Dia juga beberapa kali memberi kuliah estetika dan filsafat Islam di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia.
Abdul Hadi dikukuhkan sebagai guru besar tetap di Universitas Paramadina, untuk filsafat agama di usianya yang ke-62 tahun.
Baca juga: Meninggal Dunia, Berikut Kiprah dan Perjalanan Hidup Sastrawan Radhar Panca Dahana...
Dikenal sebagai sastrawan sufistik, Abdul Hadi telah menulis banyak karya yang berisi kumpulan puisi, di antaranya:
Dia juga menerbitkan karya terjemahan sastra sufi dan sastra dunia, terutama karya Iqbal, Rumi, Hafiz, Goethe, penyair sufi Persia dan penyair modern Jepang.
Selain puisi, Abdul Hadi juga menulis buku dan esai tentang sastra sufi, berikut di antaranya: