Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Abdul Hadi WM, Sastrawan Sufi yang Meninggal Dunia di Usia 77 Tahun

Kompas.com - 19/01/2024, 21:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

Kemudian, Abdul Hadi pindah ke Fakultas Filsafat di UGM hingga mencapai tingkat doktoral (1968-1971).

Pada 1971-1973, Abdul Hadi belajar antropologi budaya di Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran, Bandung. Namun, studi tersebut tidak diselesaikan lantaran dirinya harus bekerja.

Kemudian, pada 1991 Abdul Hadi mendapat tawaran menjadi penulis tamu dan pengajar (dosen) Sastra Islam di Pusat Pengajian Ilmu Kemanusiaan, Universitas Sains Malaysia, Penang.

Sambil mengajar, dia juga menyelesaikan studinya di universitas tersebut hingga meraih gelar master.

Pada 1997 ia memperoleh gelar doktor dengan disertasinya berjudul Estetika Sastra Sufistik: Kajian Hermeneutik terhadap Karya-Karya Shaykh Hamzah Fansuri.

Disertasinya itu kemudian diterbitkan dalam bentuk buku dengan judul Tasawuf yang Tertindas Kajian Hermeneutik terhadap Karya-Karya Hamzah Fansuri oleh Penerbit Paramadina pada 2001.

Baca juga: Meninggal Dunia, Berikut Profil Sastrawan Remy Sylado

Karier Abdul Hadi WM

Selain menjadi penulis tamu dan dosen, karier Abdul Hadi juga diawali menjadi redaktur beberapa majalah, di antaranya:

  • Gema Mahasiswa (terbitan UGM, 1967-1969)
  • Mahasiswa Indonesia edisi Jawa Tengah di Yogyakarta (1969-1970)
  • Mahasiswa Indonesia edisi Jawa Barat di Bandung (1971-1973)
  • Majalah Dagang dan Industri (IKADIN, 1979-1981)
  • Majalah Budaya Jaya (1977-1978)
  • Pengasuh lembaran kebudayaan Dialog di Harian Berita Buana (1978-1990).

Abdul Hadi juga pernah menjadi Staf Ahli Bagian Pernaskahan Perusahaan Negara Balai Pustaka dan Ketua Harian Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta pada 1984 sampai 1990.

Dia pun pernah diundang untuk menjadi dosen penulisan kreatif di Fakultas Sastra Universitas Indonesia dan Institut Kesenian Jakarta serta dosen tamu sastra dan filsafat Islam di Universitas Sains, Malaysia.

Di usia senjanya, Abdul Hadi bekerja sebagai dosen tetap Universitas Paramadina, Jakarta. Dia juga beberapa kali memberi kuliah estetika dan filsafat Islam di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia.

Abdul Hadi dikukuhkan sebagai guru besar tetap di Universitas Paramadina, untuk filsafat agama di usianya yang ke-62 tahun.

Baca juga: Meninggal Dunia, Berikut Kiprah dan Perjalanan Hidup Sastrawan Radhar Panca Dahana...

Karya-karya Abdul Hadi WM

Dikenal sebagai sastrawan sufistik, Abdul Hadi telah menulis banyak karya yang berisi kumpulan puisi, di antaranya:

  • Laut Belum Pasang (1971)
  • Meditasi (1976)
  • Cermin (1975)
  • Tergantung pada Angin (1977)
  • Anak Laut Anak Angin (1984)
  • Madura: Luang Prabhang (2006)
  • Pembawa Matahari (2002)
  • Tuhan Kita Begitu Dekat (2012)
  • Kumpulan puisi berjudul bahasa Inggris At Last We Meet Again (1987)

Dia juga menerbitkan karya terjemahan sastra sufi dan sastra dunia, terutama karya Iqbal, Rumi, Hafiz, Goethe, penyair sufi Persia dan penyair modern Jepang.

Selain puisi, Abdul Hadi juga menulis buku dan esai tentang sastra sufi, berikut di antaranya:

  • Rumi: Sufi dan Penyair
  • Sastra Sufi: Sebuah Antologi, Hamzah Fansuri: Risalah Tasawuf dan Puisi-puisinya
  • Rubaiyat Omar Khayam
  • Kembali ke Akar Kembali ke Sumber: Esai-esai sastra Profetik dan Sufistik
  • Hermeneutika, Estetika, dan Religiusitas: Esai-Esai Sastra Sufistik dan Seni Rupa
  • Tasauf yang Tertindas: Kajian Hermeneutik terhadap karya-karya Hamzah Fansuri, dan lain-lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

6 Dokumen yang Harus Dipersiapkan untuk Mendaftar Sekolah Kedinasan, Apa Saja?

6 Dokumen yang Harus Dipersiapkan untuk Mendaftar Sekolah Kedinasan, Apa Saja?

Tren
Tips Latihan Beban untuk Pemula agar Terhindar dari Cedera

Tips Latihan Beban untuk Pemula agar Terhindar dari Cedera

Tren
6 Olahraga yang Ampuh Menurunkan Kolesterol Tinggi, Apa Saja?

6 Olahraga yang Ampuh Menurunkan Kolesterol Tinggi, Apa Saja?

Tren
PKS Disebut 'Dipaksa' Berada di Luar Pemerintahan, Ini Alasannya

PKS Disebut "Dipaksa" Berada di Luar Pemerintahan, Ini Alasannya

Tren
Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Hitam Selama Sebulan

Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Hitam Selama Sebulan

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

Tren
Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com