Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mary Jane, Terpidana Mati yang Akan Berikan Kesaksian Tertulis Kasus Perdagangan Orang di Filipina

Kompas.com - 19/01/2024, 09:00 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Terpidana mati kasus narkoba asal Filipina, Mary Jane diundang dalam rapat koordinasi persiapan pengambilan kesaksian secara tertulis dalam kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang di Filipina yang melibatkan Sergio, Lacanilao, dan Ikee.

Rapat koordinasi tersebut rencananya akan dilaksanakan di Hotel Royal Ambarukmo, 18-20 Januari 2024, dan dihadiri oleh Kementerian Hukum dan Ham (kemenkumham), Kejaksaan, dan Kementerian Luar Negeri.

Mary Jane akan memberikan kesaksian tertulis kepada pemerintah Filipina melalui mekanisme kerja sama bantuan timbal balik dalam masalah pidana atau Mutual Legal Assistance in Criminal Matters (MLA).

Kasi Penkum Kejati DIY Herwatan mengatakan, Mary Jane akan dimintai keterangan untuk mempersiapkan posisi pemerintah Indonesia terkait teknis pengambilan kesaksian tersebut.

“Oleh karenanya Kemenkumham RI mengundang Kejati DIY untuk rapat koordinasi," ungkap Herwatan, dikutip dari Kompas.com, Rabu (17/1/2024).

Lalu, siapakah sosok Mary Jane?

Baca juga: [POPULER TREN] Mahasiswa UGM Kuliah Pakai Seragam SMA | Kisah Mary Jane, Terpidana Mati yang Ditunda Dieksekusi


Profil Mary Jane

Mary Jane Fiesta Veloso merupakan anak terakhir dari lima bersaudara. Ia berasal dari keluarga miskin yang tinggal di Provinsi Nueva Ecija, Filipina.

Ia menyelesaikan pendidikan sekolah menengah atas lalu menikah dan memiliki dua orang anak, dilansir dari Kompas.com, Rabu (7/4/2021).

Mary Jane sempat menjadi pekerja domestik di Dubai. Namun, ia kembali ke Filipina sebelum masa kontrak kerjanya habis karena nyaris diperkosa.

Setelah itu, ia mendapat tawaran pekerjaan sebagai asisten rumah tangga dari Christine atau Maria Kristina Sergio di Kuala Lumpur, Malaysia pada 2010.

Kepergiannya ke Kuala Lumpur merupakan awal Mary Jane terjerat kasus narkoba.

Baca juga: Kisah Mary Jane, Terpidana Mati yang Ditunda Dieksekusi di Detik Akhir

Perjalanan kasus Mary Jane

Setelah datang ke Kuala Lumpur, pekerjaan itu sudah tidak tersedia, Maria justru meminta Mary Jane untuk pergi ke Yogyakarta, Indonesia.

Maria memberikannya koper dan uang sebanyak 500 dollar Amerika Serikat dan meninggalkan Kuala Lumpur pada Minggu (25/4/2010).

Saat sampai di Yogyakarta, petugas menemukan 2,6 kilogram heroin yang disembunyikan dengan dibungkus alumunium foil, dikutip dari Kompas.com, Senin (23/2/2023).

Melalui persidangan, Mary Jane dijatuhi vonis hukuman mati oleh hakim dan dijadwalkan dieksekusi pada Rabu (29/4/2015) di Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Namun, eksekusi Mary Jane ditunda karena desakan dari publik, DPR, dan Komnas Perempuan kepada Presiden.

Penundaan eksekusi tersebut dilakukan karena besarnya tekanan masyarakat nasional dan internasional yang mengatakan bahwa Mary Jane adalah korban dari perdagangan manusia.

Pada saat yang sama, Maria menyerahkan diri ke kepolisian Filipina dan hingga kini, hukuman mati kepada Mary Jane masih ditunda.

(Sumber: Markus Yuwono, Rosy Dewi Arianti Saptoyo, Alinda Hardiantoro | Editor: Gloria Setyvani Putri, Rizal Setyo Nugroho)

Baca juga: Profil Mary Jane Fiesta Veloso, Terpidana Mati Kasus Narkoba asal Filipina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com