Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bibit Siklon Tropis 99S di Indonesia Sampai Kapan? Ini Kata BMKG

Kompas.com - 18/01/2024, 19:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi kemunculan Bibit Siklon Tropis 99S di Australia bagian utara pada Selasa (16/1/2024).

Bibit Siklon Tropis 99S tersebut, tepatnya terpantau di sekitar 16.7 derajat Lintang Selatan (LS) dan 131.8 derajat Bujur Timur (BT).

Dalam keterangan resmi BMKG, Bibit Siklon Tropis 99S itu bergerak dengan kecepatan angin maksimum yang mencapai 15-20 knot atau 28-37 km/jam.

Meskipun belum berada langsung di wilayah Indonesia, namun Bibit Siklon 99S itu dapat memberikan dampak terhadap kondisi cuaca di Indonesia, seperti hujan sedang hingga lebat.

Lantas, sampai kapan Bibit Siklon Tropis 99S berlangsung di Indonesia?

Baca juga: BMKG Ungkap Cuaca Ekstrem Masih Akan Berlanjut hingga Februari 2024


Penjelasan BMKG

Saat dikonfirmasi, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, saat ini Bibit Siklon Tropis 99S masih terpantau di daratan Australia bagian utara.

"Kecepatan angin maksimum sistem ini berada pada kisaran 15-20 knot dengan pusat sirkulasi berada di sekitar 17.1 derajat LS 133.3 derajat BT," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (18/1/2024).

Dari pantauan citra satelit Himawari-9 kanal Enhanced-IR menunjukkan adanya aktivitas konvektif yang berkurang dalam 6 jam terakhir di sekitar sistem, serta pola konvektif belum terlihat terorganisir membentuk pola khas siklogenesis lebih lanjut di sekitar sistem.

Guswanto melanjutkan, berdasarkan analisis angin perlapisan terlihat adanya sirkulasi angin di lapisan permukaan hingga menengah (850–500 mb). Sementara itu, tekanan pada Bibit 99S berada pada kisaran 992 hPa.

"Kondisi lingkungan masih bervariasi, vortisitas lapisan bawah hingga menengah (850–500 mb) dalam kategori kuat dan kelembaban yang tinggi," ungkap dia.

Namun demikian, Bibit Siklon 99S memiliki vertical shear yang sedang-kuat sekitar 10-20 knots dan konvergensi lapisan bawah serta divergensi lapisan atas yang lemah sekitar 5–10 s-1.

Baca juga: Cuaca Panas Belum Berlalu, BMKG Ungkap Potensi Kenaikan Suhu Bumi pada 2024

Bibit Siklon Tropis 99S berlangsung sampai kapan?

Guswanto memaparkan, berdasarkan data luaran model Numerical Weather Prediction (NWP) menunjukkan, dalam 24 jam ke depan sistem bergerak ke arah timur, serta masih bertahan di daratan Australia.

Pergerakan di wilayah daratan membuat sistem ini cenderung persisten dan menghambat perkembangan walaupun dengan suplai angin basah dari barat-utara ke sistem tersebut.

Diperkirakan, potensi Bibit Siklon Tropis 99S masih terjadi selama 72 jam atau tiga hari ke depan, tepatnya pada 21 Januari 2024.

"Potensinya pada 72 jam ke depan, Bibit Siklon 99S di wilayah daratan Australia bagian utara untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam kategori kecil," ujarnya.

Menurut dia, Bibit Siklon 99S yang berada di posisi benua Australia dan sudah tidak berada di wilayah Indonesia itu kemungkinan akan punah dan tidak akan menjadi siklon.

"Sebab energi dari Bibit Siklon 99S itu sudah berkurang dan posisinya sudah berada di darat. Siklon tropis itu memiliki ciri khas dia tumbuh di laut dan akan punah di darat," terang Guswanto.

Baca juga: Beda Prediksi BRIN dan BMKG soal Akhir Musim Hujan 2024

Halaman:

Terkini Lainnya

35 Ucapan dan Twibbon Hari Waisak 23 Mei 2024

35 Ucapan dan Twibbon Hari Waisak 23 Mei 2024

Tren
Rombongan Presiden Iran Ini Sempat Hidup Sejam Usai Helikopter Jatuh

Rombongan Presiden Iran Ini Sempat Hidup Sejam Usai Helikopter Jatuh

Tren
Mei Diklaim Bulan Terlama dan Bulan Saat Uang Habis-habisan, Apa Penyebabnya?

Mei Diklaim Bulan Terlama dan Bulan Saat Uang Habis-habisan, Apa Penyebabnya?

Tren
Pendaftaran Akun PPDB DKI Jakarta 2024 Dibuka, Klik Sidanira.jakarta.go.id

Pendaftaran Akun PPDB DKI Jakarta 2024 Dibuka, Klik Sidanira.jakarta.go.id

Tren
13 Manfaat Daun Kelor, Ampuh Kontrol Gula Darah dan Atasi Kolesterol

13 Manfaat Daun Kelor, Ampuh Kontrol Gula Darah dan Atasi Kolesterol

Tren
Pekerja yang Terkena PHK Masih Menerima Manfaat JKN Selama 6 Bulan, Ini Syaratnya

Pekerja yang Terkena PHK Masih Menerima Manfaat JKN Selama 6 Bulan, Ini Syaratnya

Tren
Embun Upas Akan Muncul Kembali di Dieng, Kapan Terjadi?

Embun Upas Akan Muncul Kembali di Dieng, Kapan Terjadi?

Tren
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC)? Berikut Tugas dan Wewenangnya

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC)? Berikut Tugas dan Wewenangnya

Tren
ICC Ajukan Surat Penangkapan Pimpinan Israel dan Hamas, Peluang Netanyahu Ditahan?

ICC Ajukan Surat Penangkapan Pimpinan Israel dan Hamas, Peluang Netanyahu Ditahan?

Tren
Ali Bagheri, Diplomat Ulung dan Pengkritik Keras Barat yang Kini Menjabat sebagai Menlu Iran

Ali Bagheri, Diplomat Ulung dan Pengkritik Keras Barat yang Kini Menjabat sebagai Menlu Iran

Tren
Cerita di Balik Jasa 'Santo Suruh' yang Mau Disuruh Apa Saja, dari Jemput Anak Main juga Kubur Ari-ari

Cerita di Balik Jasa "Santo Suruh" yang Mau Disuruh Apa Saja, dari Jemput Anak Main juga Kubur Ari-ari

Tren
Suhu Udara Capai 50 Derajat Celsius, Ini Imbauan bagi Jemaah Haji yang Tiba di Makkah

Suhu Udara Capai 50 Derajat Celsius, Ini Imbauan bagi Jemaah Haji yang Tiba di Makkah

Tren
Kemendikbud Rekomendasikan 177 Karya Sastra di Sekolah, Ada 'Bumi Manusia'

Kemendikbud Rekomendasikan 177 Karya Sastra di Sekolah, Ada "Bumi Manusia"

Tren
Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan 22 Mei 2024, Klik rekrutmenbersama2024.fhcibumn.id

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan 22 Mei 2024, Klik rekrutmenbersama2024.fhcibumn.id

Tren
UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com