Biaya hidup di Nanyang sendiri umumnya bervariasi, tergantung jenis tempat tinggal yang dipilih.
Namun, menurut informasi dari sebuah perusahaan real estate, Anjuke, rata-rata harga sewa apartemen dengan dua kamar di Shanghai, China telah mencapai 20.000 yuan atau sekitar Rp 43,7 juta untuk satu bulan.
"Saya tidak pernah berpikir cara hidup seperti ini akan membantu menghemat uang. Saya hanya merasa itu membuat segalanya menjadi nyaman," ungkap Mu.
Kisah mereka pun memicu perdebatan di media sosial China. Sejumlah warganet mengaku kagum dengan cara hidup keluarga di Nanyang dan ingin tinggal di hotel, jika mampu membayarnya.
Namun, tak jarang pula yang bertanya-tanya seberapa nyaman kamar suite hotel mewah untuk keluarga beranggotakan delapan rumah.
Baca juga: Fenomena Full-Time Children di China, Anak Muda Pilih Tidak Kerja tapi Digaji Orangtua
Cerita tentang orang-orang yang menjalani gaya hidup tidak konvensional, termasuk kisah keluarga di Nanyang, sering kali memecah belah opini publik di China.
Pada Mei tahun lalu, kisah pria berusia 29 tahun di barat daya China yang tinggal di tenda di tempat parkir mobil, menghidupkan kembali budaya "lying flat".
Pada September 2022, cerita pasangan muda di China selatan yang berhenti menyewa apartemen untuk tinggal di mobil kemping pun menjadi viral.
Gebrakan penerapan budaya lying flat semakin marak sehingga meningkat di kalangan generasi muda negara tersebut.
Lying flat atau tang ping sendiri merupakan budaya yang melibatkan penolakan pribadi terhadap tekanan masyarakat untuk bekerja berlebihan dan mencapai prestasi yang berlebihan.
Baca juga: Profil Chen Tianqiao, Warga China Salah Satu Tuan Tanah Terbesar di AS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.