Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Badan Gendut Tanda Seseorang Bahagia, Ini Kata Dokter

Kompas.com - 13/01/2024, 19:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Topik mengenai badan yang gendut menandakan seseorang bahagia ramai diperbincangkan warganet di media sosial X.

Hal tersebut bermula dari pertanyaan warganet di akun @tanyarlfes pada Kamis (11/1/2024) yang menyinggung keterkaitan tubuh gendut dengan kebahagiaan.

"kalian setuju ga sama statement gendut = bahagia?" cuit pengunggah.

Menurut akun @rxc****, badan yang kelebihan berat belum tentu menandakan seseorang bahagia. Sebabnya, bisa jadi orang berat badannya bertambah sedang mengalami stres.

Di sisi lain, akun @mmam**** menilai badan yang lebih berisi menunjukkan seseorang dalam keadaan sehat.

"gendut = bahagia, kalo sewajarnya sih:(" kata warganet lainnya.

Baca juga: Mengapa Kreator Konten Mukbang Tidak Gendut padahal Sering Makan Banyak?


Lantas, benarkah badan gendut menandakan seseorang bahagia?

Tanggapan dokter

Dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo Berty Denny Hermawati merespons cuitan mengenai badan gendut adalah tanda bahagia.

Ia menyampaikan bahwa dari segi kesehatan, badan gendut tanda bahagia adalah hal yang kurang tepat.

"Kemungkinan didasari kurangnya pengetahuan tentang kesehatan tubuh sehingga menyebabkan sebagian orang berpendapat bahwa menjadi gendut artinya hidupnya kini bertambah bahagia," ujar Berty kepada Kompas.com, Sabtu (13/1/2024).

Ia mengatakan, definisi gendut dapat dilihat dari indeks massa tubuh (IMT) menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Berdasarkan WHO, IMT dihitung dari berat badan dalam kilogram dibagi tinggi badan dalam meter, yaitu lebih dari 23 kg/m2 (nilai normal IMT 18,5-22,9 kg/m2).

Perhitungan tersebut kemudian dibagi menjadi overweight (23-24.9 kg/m2), obesitas tingkat I (25-29.9 kg/m2), dan obesitas tingkat II (lebih dari 30 kg/m2).

"Di samping itu terdapat kondisi yang disebut obesitas sentral, yaitu penumpukan lemak di perut yang diukur dengan menggunakan indikator lingkar perut," jelas Bertry.

"Disebut memiliki obesitas sentral apabila lingkar perut lebih dari 90 centimeter pada pria dan lebih dari 80 centimeter pada wanita," tambahnya.

Baca juga: Cuka Apel Ternyata Bisa Menurunkan Berat Badan, Simak Penjelasannya

Halaman:

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com