Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik di Laut Merah, Produksi Tesla dan Volvo Car di Eropa Macet

Kompas.com - 13/01/2024, 17:01 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Serangan Amerika Serikat (AS) dan Inggris ke kelompol militer Houthi di Yaman, Jumat (12/1/2024), mulai berdampak pada jalur pelayaran internasional Laut Merah

Imbas eskalasi konflik di jalur pelayaran terpenting di dunia itu membuat sejumlah perusahaan pelayaran mengalihkan rute, serta membuat produksi sejumlah barang terhenti, termasuk Tesla dan Volvo di Eropa.  

Untuk diketahui, AS-Inggris melancarkan serangan dari udara dan laut melawan Houthi di Yaman setelah Houthi menyerang kapal-kapal komersial yang melintasi Laut Merah untuk menuju Israel. 

Kelompok Houthi menyebut serangan terhadap rute pelayaran di Laut Merah sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina dan Hamas yang tengah berperang dengan Israel.

Baca juga: Situasi di Laut Merah Memanas, AS-Inggris Saling Serang dengan Houthi Yaman

Pelayaran dialihkan melalui Tanjung Harapan

Dikutip dari Kompas.id, Jumat (12/1/2024), perusahaan pelayaran seperti Maersk Line, HMM, OOCL, CMA CGM, Yang Ming, MSC, Hapag-Lloyd, dan Evergreen menghentikan pelayaran melintasi Laut Merah-Terusan Suez.

Perusahaan-perusahaan tersebut mengubah jalur pelayaran Asia-Eropa melewati Tanjung Harapan atau Cape of Good Hope di Afrika Selatan.

Dengan begitu, waktu tempuh pelayaran molor lebih lama hingga 10 hari, sehingga ongkos dan beban asuransi turut meroket.

Diproyeksikan tambahan bahan bakar untuk pelayaran melalui Tanjung Harapan senilai 910.000 euro atau sekitar Rp 15,504 miliar.

Baca juga: Mengenal Houthi di Yaman, Resmi Jadi Target Serangan AS-Inggris

Produksi Tesla dan Volvo di Eropa berhenti

Tesla Model YKompas.com/Donny Tesla Model Y

Dilansir dari Reuters, Sabtu (13/1/2024), produsen mobil Tesla dan Volvo turut terkena imbas konflik di Laut Merah. 

Perusahaan otomotif tersebut menghentikan sementara beberapa produksinya di Eropa karena mereka kekurangan komponen untuk memproduksi mobil lantaran terkendala pengiriman.

Pada Kamis (11/1/2024) malam, Tesla menyatakan akan menghentikan produksi mobilnya di Gruenheide, Jerman, mulai 20 Januari 2024 hingga 11 Februari 2024.

“Konflik bersenjata di Laut Merah dan pergeseran rute transportasi antara Eropa dan Asia melalui Tanjung Harapan berdampak pada produksi di Gruenheide,” tulis pernyataan resmi Tesla.

“Waktu transportasi yang jauh lebih lama menciptakan kesenjangan dalam rantai pasokan,” lanjutnya.

Sementara itu, Volvo Car yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Geely China juga berencana menghentikan produksi pabriknya di Ghent, Belgia, selama tiga hari pada minggu depan karena keterlambatan pengiriman gearbox.

Baca juga: Jeffrey Epstein Diduga Peras Politisi untuk Memberikan Informasi kepada Agen Intelijen Israel

BMW, VW, dan Renault tidak terpengaruh

Meski begitu, tidak semua produsen kendaraan di Eropa merasakan dampak konflik di Laut Merah antara Houthi di Yaman dengan AS-Inggris.

Produsen mobil Jerman, seperti BMW dan Volkswagen (VW) menyebut, konflik di Laut Merah tidak memengaruhi produksinya. Hal serupa juga diungkapkan oleh produsen mobil asal Prancis, Renault.

Selain itu, pabrik otomotif bernama Stellantis juga mengungkapkan hampir tidak merasakan dampak konflik tersebut pada manufakturnya.

Pasalnya, perusahaan hasil merger Fiat, Chrysler, dan Peugeot itu tak hanya mengandalkan angkutan laut untuk menunjang transportasi bahan baku kendaraan. Mereka juga menggunakan angkutan udara meskipun jumlahnya terbatas.

Baca juga: Lengkap, Ini Rangkuman 2 Hari Sidang Gugatan Pelanggaran Genosida Israel di Mahkamah Internasional

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Ramai soal 'Review' Resto Bikin Usaha Bangkrut, Pakar Hukum: Sah tapi Harus Berimbang

Ramai soal "Review" Resto Bikin Usaha Bangkrut, Pakar Hukum: Sah tapi Harus Berimbang

Tren
6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

Tren
3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

Tren
Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Tren
Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Tren
Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Tren
Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tren
Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Tren
Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com