Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Alasan Tubuh Terasa Lelah Saat Bangun Tidur

Kompas.com - 10/01/2024, 14:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

4. Faktor gaya hidup dan pola makan

Faktor lain yang menyebabkan tubuh terasa lelah ketika bangun di pagi hari adalah gaya hidup dan pola makan,

Hal tersebut meliputi:

a. Buang air kecil berlebihan di malam hari (nokturia)

Seseorang dapat merasakan keinginan buang air kecil lalu pergi ke kamar mandi selama semalaman. Kondisi ini dinamakan nokturia.

Kondisi tersebut menyebabkan seseorang terbangun dan tubuhnya merasa lelah ketika bangun di pagi jari.

Salah satu faktor yang menyebabkan nokturia adalah terlalu banyak mengonsumsi cairan sebelum tidur.

Baca juga: Bangun Tidur Siang Justru Terasa Pusing atau “Badmood”, Ini Penjelasan Dokter

b. Minum kafein

Kafein dapat menstimulasi sistem saraf pusat seseorang sehingga mereka yang mengonsumsi kandungan ini akan mengalami kesulitan tidur.

c. Mengonsumsi makanan berlemak atau pedas

Mengonsumsi makanan yang pedas atau berlemak sebelum tidur berpotensi menyebabkan masalah pencernaan.

Bila masalah pencernaan terjadi, kondisi ini dapat memengaruhi kuantitas dan kualitas tidur seseorang.

d. Kurang berolahraga

Rajin berolahraga tidak hanya menyehatkan tubuh, namun juga membantu seseorang meningkatkan kualitas tidur.

Meski begitu, olahraga dalam intensitas berat sebaiknya tidak dilakukan sebelum tidur karena membuat seseorang terjaga dan menunda tidur.

Baca juga: Viral, Foto Disebut Biang Belatung di Dalam Kamar Tidur, Ini Penjelasan Ahli

e. Mengonsumsi alkohol

Faktor gaya hidup lain yang berkontribusi pada perasaan lelah ketika bangun tidur adalah kebiasaan mengonsumsi alkohol.

Hal tersebut dapat terjadi karena alkohol dapat memicu sleep apnea dan menyebabkan kualitas tidur menjadi buruk.

5. Kebersihan tidur

Salah satu kebiasaan yang membantu seseorang tidur secara pulas adalah kebersihan tidur.

Apabila kebersihan tidur seseorang buruk, kondisi ini berisiko menyebabkan kualitas tidur yang buruk.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan kebersihan tidur menjadi buruk, yakni:

  • Menggunakan kasur atau bantal yang tidak nyaman
  • Waktu tidur tidak teratur dan bangun tidak konsisten
  • Melihat layar ponsel atau komputer sebelum tidur
  • Tidur di ruangan yang terlalu terang, panas, atau keras
  • Tidur siang dalam waktu yang lama.

Baca juga: Berapa Waktu Tidur yang Dibutuhkan untuk Menurunkan Berat Badan?

6. Sleep inertia

Sleep inertia adalah gangguan kognitif dan sensorik-motorik yang terjadi segera ketika bangun tidur.

Kondisi seperti itu dapat mengganggu seseorang karena ia akan terbangun dari tidur nyenyaknya secara tiba-tiba.

Ada beberapa hal yang dirasakan tubuh bila sleep inertia terjadi, yakni:

  • Kesulitan melakukan tugas motorik secara halus
  • Mengantuk atau disorientasi
  • Pengambilan keputusan yang buruk
  • Kesulitan berkonsentrasi.

7. Kelelahan

Profesor kedokteran di David Geffen School of Medicine, AS, Jennifer Martin, mengatakan kelelahan juga dapat menyebabkan tubuh terasa lelah ketika bangun di pagi hari.

Hal tersebut dapat meliputi kondisi nyeri kronis, kondisi metabolik atau tiroid, anemia, dan penyakit paru obstruktif kronik.

"Ada banyak kondisi yang menyebabkan kelelahan, tapi tidak selalu membuat orang merasa siap untuk tidur," jelasnya dikutip dari CNN.

Baca juga: Efek Samping Konsumsi Obat Tidur, Apa Saja?

8. Dehidrasi

Dehidrasi atau kurangnya cairan dalam tubuh dikaitkan dengan penurunan kewaspadaan dan peningkatan rasa kantuk dan kelelahan.

Cairan dibutuhkan oleh tubuh karena lebih dari 50 persen komposisi tubuh terdiri dari air.

Kandungan tersebut dibutuhkan untuk mencerna makanan, membuat hormon dan neurotransmiter, dan mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh.

Wanita dianjurkan mengonsumsi 2,7 liter cairan setiap hari dan pria mengonsumsi 3,7 liter setiap hari. Cairan dapat diperoleh melalui air, buah-buahan, sayuran, dan sup.

9. Kecemasan atau depresi

Profesor klinis di bidang kedokteran di Fakultas Kedokteran Keck School of Medicine, University of Southern California, AS, Raj Dasgupta, mengatakan kecemasan atau depresi dapat menguras energi.

Di sisi lain, kondisi tersebut juga dapat berdampak buruk pada waktu yang dibutuhkan untuk tertidur serta apakah berapa kali seseorang terbangun di malam hari.

 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com