KOMPAS.com - Al Ula adalah nama sebuah kota di Arab Saudi yang terletak sekitar 300 kilometer di sebelah utara Kota Madinah.
Dalam sejarah Islam, Al Ula dikenal sebagai kota yang terkutuk dan dihindari Nabi Muhammad dan para sahabat.
Untuk diketahui, kota Al Ula dijuluki kota terlarang karena dulunya sempat dihuni oleh kaum Tsamud.
Kaum Tsamud adalah kaum yang pernah diazab oleh Tuhan karena mendustakan nabi yang diutus untuk mereka, yaitu Nabi Saleh (2150-2080 SM).
Menurut catatan sejarah, Al Ula sudah dihuni oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu.
Penghuni kota ini diperkirakan mendirikan Al Ula sekitar abad ke-6 SM.
Lokasi Al Ula dibangun di Jalur Dupa, yang merupakan rute perdagangan penting yang menghubungkan Arab, Mesir, dan India.
Seiring berjalannya waktu, Al Ula sempat dihuni oleh kaum Tsamud dari Kerajaan Dedanite pada abad ke-7 hingga abad ke-6 SM.
Kemudian, antara abad ke-5 hingga abad ke-2 SM, Al Ula dihuni oleh orang dari Kerajaan Lihyan yang dipimpin oleh Dinasti Nabatean secara turun temurun.
Pada masa kepemimpinan Dinasti Nabatean, ibu kota Al Ula, Petra, berhasil ditaklukkan bangsa Romawi.
Nabatean kemudian menjadikan al-Hijr atau Madain Saleh sebagai ibu kota yang baru dan memahat kawasan pegunungan bebatuan ini sebagai rumah tinggal mereka.
Di samping bermukim di Mada'in Saleh, wilayah tersebut juga dikembangkan menjadi pusat perdagangan oleh kaum Nabatean.
Wilayah tersebut terus mengalami perkembangan hingga tahun 650. Akan tetapi, pada akhirnya wilayah Madain Saleh mengalami kemunduran pada 1230.
Menurut hasil penelitian United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), Madain Saleh menyimpan 114 makam kaum Nabatean.
Baca juga: Sering Dianggap Sama, Ini Beda Uni Emirat Arab dan Arab Saudi
Dilansir dari Forbes, saat ini kota bersejarah Al Ula telah dibuka untuk umum. Siapa saja boleh datang ke sana dan menikmati keindahan budaya di dalam kota yang sudah berusia ribuan tahun tersebut.