Seperti yang dialami N, kelumpuhan merupakan gejala paling parah yang berhubungan dengan virus polio.
Pasien polio yang lumpuh dapat menyebabkan cacat permanen hingga kematian, dikutip dari Centers of Disease Control and Prevention (CDC).
Antara 2 dan 10 dari 100 orang yang mengalami kelumpuhan akibat polio, dilaporkan meninggal karena virus tersebut.
Virus polio akan mempengaruhi otot-otot yang membantu mereka bernapas. Selain itu, anak-anak yang tampaknya sudah pulih sepenuhnya dapat berbagai gejala.
Penyintas polio dapat mengalami nyeri otot, kelemahan, atau kelumpuhan baru saat dewasa. Gejala-gejala ini dapat muncul kembali antara 15 hingga 40 tahun kemudian yang disebut sindrom pasca polio.
Baca juga: Penyakit Polio: Penyebab, Gejala, Penularan dan Cara Pencegahannya
Saat ini, salah satu langkah paling efektif untuk menekan penularan dari virus polio.
Vaksin polio dapat diberikan kepada anak-anak maupun dewasa.
Bagi anak-anak, Kemenkes akan memberikan vaksin polio secara gratis di semua fasilitas kesehatan milik pemerintah, dikutip dari Ayo Sehat Kemenkes.
Jika orang dewasa belum mendapatkan vaksin polio saat anak-anak, akan disarankan untuk mendapatkan dosis IPV, dilansir dari CDC.
Berikut jadwal vaksin polio IPV yang didapatkan orang dewasa.
Jika sudah pernah menerima satu atau dua dosis vaksin polio sebelumnya, maka harus mendapatkan satu atau dua dosis sisanya.
Baca juga: Kronologi Penemuan Kasus Polio di Aceh hingga Jadi KLB
Cara paling ampuh untuk mencegah polio yang saat ini merupakan pemberian vaksin polio.
Namun, meskipun demikian, masih ada beberapa cara lain yang dapat dilakukan untuk menekan penyebaran penyakit ini.
Berikut cara untuk mencegah polio, dilansir dari Medical News Today.
Pastikanlah untuk menerima vaksinasi sebelum bepergian ke daerah yang rawan wabah polio.
Untuk daerah penyebaran polio, Anda dapat memeriksa informasi terkini melalui situs CDC.
Baca juga: Indonesia KLB Polio, Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Penularannya