Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polio Muncul di Klaten, Ini Penyebab, Gejala, dan Cara Pencegahannya

Kompas.com - 06/01/2024, 12:30 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Bahaya virus polio

Seperti yang dialami N, kelumpuhan merupakan gejala paling parah yang berhubungan dengan virus polio.

Pasien polio yang lumpuh dapat menyebabkan cacat permanen hingga kematian, dikutip dari Centers of Disease Control and Prevention (CDC).

Antara 2 dan 10 dari 100 orang yang mengalami kelumpuhan akibat polio, dilaporkan meninggal karena virus tersebut.

Virus polio akan mempengaruhi otot-otot yang membantu mereka bernapas. Selain itu, anak-anak yang tampaknya sudah pulih sepenuhnya dapat berbagai gejala.

Penyintas polio dapat mengalami nyeri otot, kelemahan, atau kelumpuhan baru saat dewasa. Gejala-gejala ini dapat muncul kembali antara 15 hingga 40 tahun kemudian yang disebut sindrom pasca polio.

Baca juga: Penyakit Polio: Penyebab, Gejala, Penularan dan Cara Pencegahannya

Kapan vaksin polio diberikan?

Saat ini, salah satu langkah paling efektif untuk menekan penularan dari virus polio.

Vaksin polio dapat diberikan kepada anak-anak maupun dewasa.

1. Pemberian vaksin polio pada anak-anak

Bagi anak-anak, Kemenkes akan memberikan vaksin polio secara gratis di semua fasilitas kesehatan milik pemerintah, dikutip dari Ayo Sehat Kemenkes.

  • Imunisasi polio pada anak anak diberikan beberapa tahap, yaitu:
  • Vaksin polio tetes (OPV) diberikan 4x, di usia 1, 2, 3, 4 bulan
  • Vaksin polio suntik (IPV) diberikan 1x di usia 4 bulan

2. Pemberian vaksin polio pada dewasa

Jika orang dewasa belum mendapatkan vaksin polio saat anak-anak, akan disarankan untuk mendapatkan dosis IPV, dilansir dari CDC.

Berikut jadwal vaksin polio IPV yang didapatkan orang dewasa.

  • Dosis pertama kapan saja
  • Dosis kedua 1 hingga 2 bulan kemudian
  • Dosis ketiga 6 hingga 12 bulan setelah dosis kedua

Jika sudah pernah menerima satu atau dua dosis vaksin polio sebelumnya, maka harus mendapatkan satu atau dua dosis sisanya.

Baca juga: Kronologi Penemuan Kasus Polio di Aceh hingga Jadi KLB

Cara mencegah polio selain diberi vaksin

Cara paling ampuh untuk mencegah polio yang saat ini merupakan pemberian vaksin polio.

Namun, meskipun demikian, masih ada beberapa cara lain yang dapat dilakukan untuk menekan penyebaran penyakit ini.

Berikut cara untuk mencegah polio, dilansir dari Medical News Today.

  • Menghindari makanan atau minuman yang mungkin telah terkontaminasi oleh pengidap virus polio
  • Bertanya kepada ahli medis apakah vaksin yang digunakan merupakan vaksin terbaru
  • Memastikan untuk menerima dosis booster vaksin yang diperlukan
  • Sering mencuci tangan
  • Menggunakan hand sanitizer ketika sabun tidak tersedia
  • Pastikan hanya menyentuh mata, hidung, atau mulut dengan tangan yang bersih
  • Menutup mulut saat bersin atau batuk
  • Menghindari kontak dekat dengan orang yang sedang sakit, termasuk berciuman, berpelukan, dan berbagi peralatan.

Pastikanlah untuk menerima vaksinasi sebelum bepergian ke daerah yang rawan wabah polio.

Untuk daerah penyebaran polio, Anda dapat memeriksa informasi terkini melalui situs CDC.

Baca juga: Indonesia KLB Polio, Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Penularannya

KOMPAS.com/Dhawam Pambudi Infografik: Mengenal Polio, dari Jenis hingga Gejalanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com