Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Wilayah Alami Hujan Lebat dan Angin Kencang, Sampai Kapan Cuaca Ekstrem Berlangsung?

Kompas.com - 05/01/2024, 15:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah wilayah di Indonesia dilanda cuaca ekstrem berupa hujan lebat dan angin kencang pada beberapa hari terakhir.

Hal tersebut dikeluhkan oleh sejumlah warganet di media sosial X (Twitter) yang videonya diunggah pada 3-4 Januari 2024.

"[Breaking News] Terjadi pemadaman/mati listrik diakibatkan hujan lebat beserta angin kencang. Area spbu singosaren. Yang sedang dijalan harap hari2," tulis akun @merapi_uncover.

"[Video] angin kencang dekat RSUD Wonosari Yogyakarta beberapa saat yang lalu," tulis @merapi_uncover dalam unggahan lain.

"Hujan Lebat Guyur Jakarta dan Bandung. Jangan lupa bawa payung ya, teman-teman!" kata @irwanyono231.

Lantas, sampai kapan cuaca ekstrem tersebut berlangsung?

Baca juga: BMKG: 8 Wilayah di Indonesia Berpotensi Dilanda Angin Kencang Hari Ini


Penjelasan BMKG

Deputi Bidang Meteorologi Guswanto membenarkan adanya cuaca ekstrem berupa hujan lebat dan angin kencang yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia.

Ia menambahkan, cuaca ekstrem itu bahkan memicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor di beberapa daerah dalam sepekan terakhir.

"Mencermati perkembangan potensi cuaca saat ini hingga pertengahan Januari 2024, BMKG terus melakukan update monitoring kondisi cuaca untuk mengantisipasi peningkatan cuaca ekstrem," ujar Guswanto kepada Kompas.com, Jumat (5/1/2024).

Berdasarkan analisis BMKG, cuaca ekstrem masih akan terjadi hingga sepekan ke depan. Kondisi ini dipengaruhi oleh dinamika atmosfer yang memicu adanya potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah, antara lain:

  1. Monsun Asia Musim Dingin yang diasosiasikan sebagai musim angin baratan mulai menunjukkan dampaknya terhadap potensi peningkatan massa udara basah di sekitar wilayah Indonesia, sehingga pertumbuhan awan hujan di periode Januari ini diprediksikan cukup intens.
  2. Aktifitas Madden Jullian Oscillation (MJO) saat ini sudah mulai memasuki wilayah Indonesia dan dalam sepekan kedepan secara tidak langsung dapat memicu peningkatan potensi hujan sedang-lebat di beberapa wilayah.
  3. Kondisi tersebut diperkuat dengan adanya aktifitas gelombang Rossby di wilayah Indonesia bagian barat dan cukup bertahan hingga 5 hari ke depan.

"Sementara itu, faktor dinamika lain yang turut memperkuat potensi tersebut adalah terbentuknya pola pertemuan angin dan belokan angin di sekitar wilayah Sumatera, Jawa, dan Kalimantan," terangnya.

Guswanto mengungkapkan, dengan memperhatikan kondisi dinamika atmosfer di atas, maka untuk sepekan ke depan (3-10 Januari 2024), perlu diwaspadai potensi hujan intensitas hingga lebat di sebagian wilayah:

  • Aceh
  • Sumatera Utara
  • Sumatera Barat
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Bengkulu
  • Jambi
  • Kepulauan Bangka Belitung
  • Sumatera Selatan
  • Lampung
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Daerah Istimewa Yogyakarta
  • Jawa Timur
  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Selatan
  • Sulawesi Tengah
  • Gorontalo
  • Sulawesi Utara
  • Maluku
  • Papua Barat
  • Papua.

Baca juga: Hujan dan Angin Kencang, Kanopi Stasiun Tugu Yogyakarta Roboh dan Timpa 5 Mobil

Sampai kapan cuaca ekstrem berlangsung?

Guswanto menyampaikan, cuaca ekstrem diprediksi akan berlangsung hingga dasarian II. Dasarian adalah satuan waktu meteorologi, yang lamanya adalah sepuluh hari.

"Hujan lebat dan angin kencang di sejumlah wilayah terjadi karena aktifitas MJO. Sementara kita prediksi sampai tanggal 10 atau 12 Januari 2024," ungkap dia.

Di sisi lain, ia mengungkapkan bahwa saat ini hujan sudah merata di seluruh Indonesia.

Halaman:

Terkini Lainnya

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

Tren
Mengulik Racunomologi

Mengulik Racunomologi

Tren
Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Tren
Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com