Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pria Terombang-ambing 23 Jam di Laut Selandia Baru, Selamat Berkat Jam Tangan

Kompas.com - 05/01/2024, 20:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Ketiganya melihat pantulan sebuah arloji dalam air. Bergerak mengikuti bayangan arloji, nelayan berhasil menemukan Fransen yang jauh dari kondisi baik.

Menurut Hamilton, Fransen kembali dibawa ke Whangamata untuk mendapatkan perawatan karena hipotermia dan kelelahan.

"Merupakan keajaiban bahwa nelayan tersebut masih hidup setelah kejadian. Tanpa tindakan cepat dari ketiga pria yang menyelamatkannya, kejadian ini pasti akan berakibat tragis," katanya.

Hamilton berterima kasih kepada para nelayan karena telah menyelamatkan nyawa pria tersebut.

Di sisi lain, pihak berwenang masih berupaya untuk mencari keberadaan perahunya.

"Polisi sangat berterima kasih kepada trio bermata elang ini karena telah melakukan panggilan untuk menyelidiki sesuatu yang tampak di luar kebiasaan," tuturnya.

"Perahunya mungkin hilang, tapi nelayan masih memegang arlojinya," tambah Hamilton.

Baca juga: Kisah Nelayan NTT yang Terombang-ambing Selama 3 Hari di Perairan Australia

Nelayan melihat pantulan benda berkilau

Sementara itu, dilansir dari CNN, Kamis, salah satu penyelamat, James Mcdonnell mengatakan, upaya penyelamatan bermula saat mereka melihat pantulan benda berkilau.

"Maksud saya, kami berada 16 kilometer di belakang Pulau Mayor dan tidak ada perahu yang terlihat," kata dia.

"Tapi tentu saja, saat kami semakin dekat, terlihat jelas ada seseorang yang sedang melambaikan tangan," sambungnya.

Kapten kapal penyelamat Max White menuturkan, prioritas mereka adalah membawa pria tersebut ke dalam kapal dan membuatnya tetap terjaga.

"Dia sangat membutuhkan air, jadi saya membawa sedikit air hangat di kapal dan jus cranberry. Beri dia apa yang kami bisa dan coba buat dia berbicara dan pastikan dia tetap terjaga sebaik mungkin," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com