Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Tabrakan KA, Berikut Penyesuaian Perjalanan Commuter Line di Bandung Raya

Kompas.com - 05/01/2024, 13:47 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kereta api (KA) Turangga tabrakan dengan KA Lokal Bandung Raya di petak Stasiun Haurpugur-Stasiun Cicalengka, Bandung, Jawa Barat pada Jumat (5/1/2024) pukul 06.03 WIB.

Dalam insiden itu, empat petugas kereta api dilaporkan meniggal dunia, sedangkan seluruh penumpang kereta dinyatakan selamat.

Hingga kini, proses evakuasi masih terus dilakukan oleh petugas di lapangan.

“Proses evakuasi kepada pengguna di kedua kereta tersebut telah selesai dilakukan,” ujar Manajer Humas KAI Commuter Leza Arlan kepada Kompas.com, Jumat (5/1/2024).

“Seluruh petugas gabungan terus berupaya melakukan evakuasi kereta dan jalur akibat kejadian tersebut,” lanjutnya.

Ia mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Jasa Raharja dan rumah sakit terdekat untuk membantu penanganan korban tabrakan kereta ini.

Baca juga: Detik-detik Tabrakan KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya, Gerbong Terangkat dan Terlempar ke Sawah

Penyesuaian perjalanan CL Bandung Raya

Atas kejadian tersebut, KAI Commuter melakukan rekayasa pola operasi commuter line di Wilayah 2 Bandung.

"Untuk commuter line Bandung Raya perjalanan hanya sampai dengan Stasiun Rancaekek, sedangkan untuk commuter line lintas Rancaekek, Cicalengka, Cibatu dan Garut dibatalkan," jelas dia.

Pihaknya pun meminta maaf atas insiden tabrakan antara KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya tersebut.

“Kami mengimbau agar tetap mengikuti arahan petugas Stasiun dan untuk kondisi terkini melalui media sosial resmi KAI Commuter @commuterline atau call center 121,” ungkapnya.

Baca juga: Kecelakaan Kereta KA Turangga dan KA Bandung Raya, PT KAI Minta Maaf

Sebelumnya, VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, tabrakan ini berimbas pada 9 perjalanan kereta yang batal dan 10 perjalanan kereta yang diberlakukan rekayasa operasi dengan jalan memutar.

"Relasi seharusnya Bandung-Cicalengka-Banjar-Kroya menjadi Bandung-Cikampek-Cirebon-Purwokerto-Kroya," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (5/1/2024).

Menurut Joni, rekayasa pola operasi dengan jalan memutar ini akan menambah waktu tempuh kereta api yang terdampak sekitar 2-3 jam lebih lama.

Hingga kini, PT KAI masih terus menyelidiki dugaan penyebab kecelakaan ini.

“Sejauh ini kami belum bisa memberikan keterangan terkait penyebab kecelakaan tersebut. Karena tentu harus kita dalami dan kita lakukan pemeriksaan dan investigasi lebih lanjut,” ungkap Joni.

 

Baca juga: Alasan Mengapa Kereta Api Tidak Bisa Berhenti Mendadak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com