Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Ungkap Orang dengan Kepribadian Neurotisme Berisiko Demensia

Kompas.com - 03/01/2024, 19:01 WIB
Diva Lufiana Putri,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah studi meta-analisis terbaru menemukan hubungan antara kepribadian tertentu dengan risiko demensia.

Demensia atau pikun adalah istilah yang digunakan untuk merujuk gejala yang memengaruhi daya ingat, kemampuan kognitif, dan sosial.

Studi yang terbit dalam Alzheimer’s & Dementia: The Journal of the Alzheimer’s Association (2023) ini menganalisis delapan penelitian lebih kecil dengan total 44.531 orang berusia 49-81 tahun.

Setiap individu kemudian diukur tipe kepribadiannya melalui pemeriksaan patologi otak setelah kematian selama otopsi.

Dari puluhan ribu orang yang masuk dalam penelitian, sebanyak 1.703 orang didiagnosis menderita demensia.

Baca juga: Tipe Kepribadian yang Berisiko Terkena Serangan Jantung


Hubungan demensia dengan kepribadian

Dilansir dari laman Huffpost, Senin (11/12/2023), para peneliti membandingkan diagnosis demensia dengan lima besar ciri-ciri kepribadian.

Teori lima besar kepribadian atau big five personality merupakan sistem yang mencakup berbagai kepribadian manusia.

Idealnya, orang-orang memiliki tipe kepribadian yang seimbang. Namun, terlalu banyak atau kekurangan salah satu kepribadian dapat menimbulkan masalah.

Lima kepribadian yang dimaksud, meliputi:

  • Openness (terbuka): Kepribadian yang menyukai dan terbuka dengan pengalaman baru
  • Conscientiousness (berhati-hati): Kepribadian yang ditandai dengan etos kerja yang termotivasi, perfeksionis, tekun, terorganisir
  • Extraversion (ekstraversi): Kepribadian yang mudah bergaul, menyukai pengalaman  
  • Agreeableness (ramah): Kepribadian yang mengutamakan kebersamaan dengan orang lain
  • Neuroticism (neurotisme): Kepribadian yang tidak aman, meledak-ledak, dan sering kali terlalu emosional.

Melalui studinya, para peneliti dari University of California, Davis, Amerika Serikat menguji dua sifat yang tidak secara eksplisit menjadi bagian dari lima besar kepribadian, yakni pengaruh positif dan negatif.

Pengaruh positif paling erat berkaitan dengan ekstraversi, meski dapat juga menjadi elemen dalam tipe kepribadian lain.

Sebaliknya, pengaruh negatif erat dikaitkan dengan kepribadian neurotisme, meski masih menjadi elemen kepribadian lain.

Para peneliti juga membandingkan diagnosis pada orang-orang yang memiliki pengaruh positif, seperti kegembiraan, antusiasme, dan percaya diri, dengan pengaruh negatif, seperti marah, gugup, dan takut.

Baca juga: Ramai soal MBTI Disebut Syirik, Bagaimana Cara Kerja dari Tes Penentu Kepribadian Ini?

Kepribadian yang berisiko demensia

Orang dengan tingkat neurotisme tinggi dan memiliki beberapa kepribadian negatif cenderung berisiko lebih tinggi terkena demensia dalam jangka panjang.Shutterstock/LightField Studios Orang dengan tingkat neurotisme tinggi dan memiliki beberapa kepribadian negatif cenderung berisiko lebih tinggi terkena demensia dalam jangka panjang.

Hasilnya, orang dengan tingkat neurotisme tinggi dan memiliki beberapa kepribadian negatif cenderung berisiko lebih tinggi terkena demensia dalam jangka panjang.

Halaman:

Terkini Lainnya

Kapan Indonesia Masuk Musim Kemarau 2024? Ini Kata BMKG

Kapan Indonesia Masuk Musim Kemarau 2024? Ini Kata BMKG

Tren
Israel Serang Kamp Pengungsi di Rafah, 21 Tewas, Bantuan ke Gaza Terhenti

Israel Serang Kamp Pengungsi di Rafah, 21 Tewas, Bantuan ke Gaza Terhenti

Tren
Ratusan Mobil Dinas Pemprov Banten Senilai Rp 25 M Hilang dan Menunggak Pajak Rp 1,2 M

Ratusan Mobil Dinas Pemprov Banten Senilai Rp 25 M Hilang dan Menunggak Pajak Rp 1,2 M

Tren
La Nina Diprediksi Muncul Juni, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

La Nina Diprediksi Muncul Juni, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

Tren
Ilmuwan Deteksi Planet Layak Huni Seukuran Bumi

Ilmuwan Deteksi Planet Layak Huni Seukuran Bumi

Tren
Update Kasus Vina: Pengakuan Adik, Ayah, dan Ibu Pegi soal Nama Robi

Update Kasus Vina: Pengakuan Adik, Ayah, dan Ibu Pegi soal Nama Robi

Tren
Kelompok Pekerja yang Gajinya Dipotong 2,5 Persen untuk Tapera, Siapa Saja?

Kelompok Pekerja yang Gajinya Dipotong 2,5 Persen untuk Tapera, Siapa Saja?

Tren
Ditutup Juni 2024, Ini yang Terjadi jika Tidak Lakukan Pemadanan NIK dengan NPWP

Ditutup Juni 2024, Ini yang Terjadi jika Tidak Lakukan Pemadanan NIK dengan NPWP

Tren
13 Wilayah Indonesia yang Memasuki Awal Musim Kemarau pada Juni 2024

13 Wilayah Indonesia yang Memasuki Awal Musim Kemarau pada Juni 2024

Tren
7 Sarapan Sehat untuk Penderita Asam Lambung, Tidak Bikin Perut Perih

7 Sarapan Sehat untuk Penderita Asam Lambung, Tidak Bikin Perut Perih

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 29-30 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 29-30 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Gaji Buruh Dipotong Tapera, Mulai Kapan? | Profil Rwanda, Negara Terbersih di Dunia

[POPULER TREN] Gaji Buruh Dipotong Tapera, Mulai Kapan? | Profil Rwanda, Negara Terbersih di Dunia

Tren
Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Tren
Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Tren
4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com