Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Tradisi Pohon Natal, Kapan Pertama Kali Muncul?

Kompas.com - 24/12/2023, 11:15 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Setiap tanggal 25 Desember, Umat Kristiani akan merayakan hari raya besar yakni Hari Natal.

Perayaan Natal memiliki banyak tradisi, dan mungkin salah satu yang cukup populer adalah pohon cemara yang dihias sedemikian rupa menjadi tampak indah.

Menjelang hari raya Natal tiba, Anda akan melihat ornamen berupa pohon cemara, asli maupun buatan, di berbagai tempat.

Baca juga: 40 Link Twibbon dan Kata-kata Selamat Natal 2023, Bisa Diunggah di Media Sosial


Lantas, bagaimana sejarah awal pohon Natal?

Sejarah awal

Asal usul pohon Natal modern masih diperdebatkan, karena pohon telah digunakan dalam ritual dan dekorasi sejak zaman kuno.

Namun banyak yang percaya bahwa tradisi pohon Natal tersebut berasal dari Jerman. Masyarakat menggunakan jenis pohon evergreen, termasuk cemara.

Mengutip dari laman Britannica, pohon evergreen menjadi bagian dari ritual Kristen di Jerman. Dan pada Abad Pertengahan, “paradise trees (pohon surga)” mulai bermunculan di sana.

Dimaksudkan untuk mewakili Taman Eden, pohon-pohon hijau ini digantung dengan apel dan dipajang di rumah-rumah setiap 24 Desember, hari raya keagamaan Adam dan Hawa.

Baca juga: Pohon Natal Pertama di Dunia, Ada di Mana?

Dekorasi lain ditambahkan, Martin Luther dilaporkan pertama kali menggantungkan lilin yang menyala di pohon pada abad ke-16, dan “pohon surga” berevolusi menjadi pohon Natal.

Pada abad ke-19, pohon Natal menjadi tradisi yang mapan di Jerman. Ketika orang Jerman bermigrasi, mereka membawa tradisi pohon Natal ke negara lain, terutama Inggris.

Ratu Charlotte dari Jerman menikah dengan Raja George III pada pertengahan abad ke-18. Ia diduga adalah orang yang memperkenalkan pohon Natal pertama ke kerajaan.

Namun, pangeran kelahiran Jerman, Albert, dan istrinya, Ratu Victoria dari Inggris, lah yang mempopulerkan tradisi ini di kalangan orang Inggris.

Pasangan ini menjadikan pohon Natal sebagai bagian penting dari perayaan liburan tersebut.

Pada 1848 sebuah ilustrasi keluarga kerajaan di sekitar pohon yang dihias muncul di sebuah surat kabar London. Pohon Natal segera menjadi hal biasa di rumah-rumah Inggris.

Baca juga: Jadwal Operasional BCA dan BNI Selama Libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024

Tradisi pohon natal menyebar

Ilustrasi sejarah asal usul pohon Natal.Unsplash/Frame for your heart Ilustrasi sejarah asal usul pohon Natal.

Sejalan dengan itu, dilansir dari laman National Geographic, tradisi pohon Natal di Jerman kemungkinan besar juga tiba di Amerika Serikat (AS) pada akhir abad ke-18.

Ini ketika pasukan Hessian bergabung dengan Inggris untuk berperang dalam Perang Revolusi.

Pada tahun-tahun berikutnya, para imigran Jerman juga membawa tradisi tersebut ke AS dan, seiring berjalannya waktu, tradisi tersebut menjadi daya tarik bagi orang Amerika lainnya.

Baca juga: Jadwal Operasional Bank Indonesia Selama Libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024

Keluarga Amerika mengadopsi pohon Natal secara lebih luas setelah tahun 1850, ketika majalah Godey's Lady's Book menerbitkan ulang adegan Natal keluarga kerajaan Inggris.

Namun majalah tersebut melakukan beberapa perubahan, mengedit mahkota Victoria dan ikat pinggang kerajaan Albert untuk mengubahnya menjadi satu versi keluarga Amerika.

Tradisi penggunaan pohon Natal pun menyebar ke seluruh dunia. Tidak hanya menggunakan pohon asli, ada juga yang membuatnya dari pohon buatan.

Pohon tersebut mendapatkan popularitas yang digantikan oleh versi buatan, seperti terbuat dari aluminium dan plastik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Apa yang Dilakukan Jemaah Haji Saat Tiba di Bandara Madinah? Ini Alur Kedatangannya

Tren
Kisah Omar, Hilang Selama 26 Tahun, Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumahnya

Kisah Omar, Hilang Selama 26 Tahun, Ditemukan Hanya 200 Meter dari Rumahnya

Tren
Naik Rp 13,4 Miliar Selama 2023, Berikut Rincian Harta Kekayaan Jokowi

Naik Rp 13,4 Miliar Selama 2023, Berikut Rincian Harta Kekayaan Jokowi

Tren
Mengenal PTN BLU di Indonesia: Daftar Kampus dan Bedanya dari PTN BH

Mengenal PTN BLU di Indonesia: Daftar Kampus dan Bedanya dari PTN BH

Tren
Kevin Sanjaya Resmi Nyatakan Pensiun Dini dari Bulu Tangkis, Ini Alasannya

Kevin Sanjaya Resmi Nyatakan Pensiun Dini dari Bulu Tangkis, Ini Alasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com