Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Perjalanan Kantor Lebih dari 1 Jam Sehari Tingkatkan Risiko Depresi

Kompas.com - 22/12/2023, 21:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

Laki-laki lebih mungkin mengalami gejala depresi jika mereka lajang, tidak punya anak, atau bekerja berjam-jam.

Sebaliknya, perempuan lebih rentan mengalami gejala depresi jika mereka memiliki banyak anak (dua atau lebih) dan melakukan pekerjaan shift.

Hal tersebut dikaitkan dengan fakta bahwa perempuan adalah pengasuh utama di Korea Selatan, sehingga membatasi jumlah waktu mereka untuk melakukan aktivitas yang meningkatkan kesehatan.

Baca juga: Apakah Minum Teh Bisa Membantu Mengatasi Stres dan Depresi?

Gejala depresi

Dilansir dari Mayo Clinic, meskipun depresi dapat terjadi hanya sekali selama hidup, seseorang biasanya mengalami beberapa episode.

Selama episode-episode ini, gejala-gejala bisa terjadi hampir sepanjang hari, bahkan hampir setiap hari. Berikut gejalanya:

  • Perasaan sedih, menangis, hampa, atau putus asa
  • Ledakan kemarahan, lekas marah atau frustrasi, bahkan untuk hal-hal kecil
  • Kehilangan minat atau kesenangan pada sebagian besar atau semua aktivitas normal, seperti seks, hobi, atau olahraga
  • Gangguan tidur, termasuk insomnia atau tidur terlalu banyak
  • Kelelahan dan kekurangan energi, sehingga untuk melakukan tugas-tugas kecil pun membutuhkan usaha ekstra
  • Berkurangnya nafsu makan dan penurunan berat badan atau meningkatnya keinginan untuk makan dan penambahan berat badan
  • Kecemasan, agitasi, atau kegelisahan
  • Berpikir, berbicara, atau gerakan tubuh melambat
  • Perasaan tidak berharga atau bersalah, terpaku pada kegagalan di masa lalu atau menyalahkan diri sendiri
  • Kesulitan berpikir, berkonsentrasi, membuat keputusan, dan mengingat sesuatu
  • Pikiran yang sering atau berulang tentang kematian, pikiran untuk bunuh diri, atau percobaan bunuh diri
  • Masalah fisik yang tidak dapat dijelaskan, seperti sakit punggung atau sakit kepala

Bagi banyak orang yang mengalami depresi, gejala yang muncul biasanya cukup parah, sehingga menyebabkan masalah yang nyata dalam kegiatan sehari-hari, seperti pekerjaan, sekolah, kegiatan sosial, atau hubungan dengan orang lain.

Beberapa orang mungkin merasa sedih atau tidak bahagia tanpa benar-benar mengetahui penyebabnya.

Baca juga: Ramai soal Istilah Languishing untuk Menggambarkan Tidak Depresi tapi Juga Tidak Senang, Apa Itu?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com