Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciri-ciri dan Cara Mengecek Bahan Berbahaya Merkuri di Kosmetik

Kompas.com - 12/12/2023, 08:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengungkapkan terdapat total 135 kosmetik mengandung merkuri selama periode September 2022 hingga Oktober 2023.

Diberitakan Kompas.com, Senin (11/12/2023), merkuri menyebabkan perubahan pada kulit berupa muncul bintik-bintik hitam, iritasi, serta alergi.

Merkuri juga menimbulkan sakit kepala, diare, muntah-muntah, bahkan kerusakan ginjal.

Untuk mencegah memakai kosmetik yang mengandung merkuri, masyarakat perlu cermat memilih produk yang digunakan.

Lalu, bagaimana ciri dan cara mengecek adanya merkuri di produk kosmetik?

Baca juga: BPOM Ungkap Kosmetik Ilegal yang Mengandung Merkuri, Ini Bahayanya pada Kesehatan


Merkuri di produk kosmetik

Untuk mengetahui keberadaan merkuri di kosmetik, masyarakat perlu lebih dulu mengenali produk yang sering mengandung senyawa ini.

Dikutip dari penjelasan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), merkuri sering ditemukan di produk pencerah kulit. Produk ini terutama beredar di negara-negara Afrika, Asia, dan Karibia.

Produk pencerah kulit tersedia dalam berbagai bentuk, termasuk krim, sabun, serta sabun antiseptik. Produk ini dapat ditujukan untuk perempuan dan laki-laki.

Produk-produk tersebut dipakai dengan cara dioleskan ke kulit hingga kering.

Tidak hanya pencerah kulit, kosmetik bermerkuri juga muncul dalam bentuk kosmetik mata, seperti maskara, eye shadow, dan pembersih rias mata.

Merkuri dalam produk ini memengaruhi sistem saraf, pencernaan dan kekebalan tubuh, serta merusak paru-paru, ginjal, kulit, dan mata.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Merkuri dan Bahayanya bagi Kesehatan

Cara mengecek merkuri di kosmetik

Ilustrasi kosmetik. BPOM mengungkapkan sejumlah klaim yang diizinkan dan tidak terkait kosmetik untuk jerawat.misuma Ilustrasi kosmetik. BPOM mengungkapkan sejumlah klaim yang diizinkan dan tidak terkait kosmetik untuk jerawat.
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menyebutkan kosmetik yang mengandung merkuri akan dipasarkan sebagai produk "antipenuaan" atau "pencerah kulit".

Dilansir dari situs resminya, berikut cara mengecek produk kosmetik yang berpotensi mengandung merkuri.

1. Periksa labelnya

Kosmetik yang mengandung merkuri bisa mencantumkan kata “merkuri klorida”, “kalomel”, “merkuri”, atau “mercurio” di labelnya.

2. Perhatikan cara pemasaran produk

Produk bermerkuri biasanya dipasarkan sebagai pencerah kulit dan perawatan antipenuaan.

Produk ini disebut berfungsi menghilangkan tanda penuaan, bintik-bintik wajah, noda, dan kerutan.

Remaja mungkin menggunakan produk ini untuk pengobatan jerawat.

3. Produk asing

Kosmetik bermerkuri biasanya diproduksi di luar negeri dan dijual secara ilegal. Produk ini dipromosikan secara online di media sosial dan dijual melalui aplikasi seluler.

Konsumen juga mungkin membeli produk kosmetik dari luar negeri dan digunakan untuk pemakaian pribadi.

4. Tanpa informasi bahan pembuatnya

Kosmetik yang tidak mencantumkan bahan-bahan pembuatnya di label atau bungkus produk tersebut bisa dicurigai mengandung senyawa ilegal.

Setiap produk harus mencantumkan informasi bahan dan resep pembuatannya di label kosmetik tersebut.

5. Perhatikan bahasa di label

Produk yang menuliskan informasi di label atau bungkusnya dengan bahasa asing serta tanpa ditambah bahasa Inggris dan Indonesia perlu dicurigai legalitasnya.

6. Bentuk produk

Kosmetik yang memiliki warna putih keabuan dan mengkilat, atau berwarna mencolok perlu dicurigai mengandung merkuri.

Produk ini juga bisa mengeluarkan aroma zat kimia yang menyengat.

Baca juga: BPOM Ungkap 181 Kosmetik Merkuri dan Non-merkuri 2023, Ini Daftarnya

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

Alasan Kopi dan Teh Tak Dianjurkan untuk Diminum Bersamaan

Alasan Kopi dan Teh Tak Dianjurkan untuk Diminum Bersamaan

Tren
Ratusan Monyet Mati dan Terancam Punah di Meksiko, Diduga karena Gelombang Panas

Ratusan Monyet Mati dan Terancam Punah di Meksiko, Diduga karena Gelombang Panas

Tren
Kronologi Jampidsus Kejagung Dibuntuti Densus 88, Diduga Terkait Pengusutan Korupsi Timah

Kronologi Jampidsus Kejagung Dibuntuti Densus 88, Diduga Terkait Pengusutan Korupsi Timah

Tren
Terima Kasih, Prof. Salim Said

Terima Kasih, Prof. Salim Said

Tren
10 Aktivitas yang Dapat Meningkatkan Stamina, Mudah Dilakukan

10 Aktivitas yang Dapat Meningkatkan Stamina, Mudah Dilakukan

Tren
Bukan Segitiga Bermuda, Ini Jalur Laut Paling Berbahaya di Dunia

Bukan Segitiga Bermuda, Ini Jalur Laut Paling Berbahaya di Dunia

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Fosfor, Sehatkan Tulang tapi Perlu Dibatasi Penderita Gangguan Ginjal

7 Pilihan Ikan Tinggi Fosfor, Sehatkan Tulang tapi Perlu Dibatasi Penderita Gangguan Ginjal

Tren
Film Vina dan Fenomena 'Crimetainment'

Film Vina dan Fenomena "Crimetainment"

Tren
5 Efek Samping Minum Kopi Susu Saat Perut Kosong di Pagi Hari

5 Efek Samping Minum Kopi Susu Saat Perut Kosong di Pagi Hari

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 24-25 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 24-25 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pencairan Jaminan Pensiun Sebelum Waktunya | Prakiraan Cuaca BMKG 24-25 Mei

[POPULER TREN] Pencairan Jaminan Pensiun Sebelum Waktunya | Prakiraan Cuaca BMKG 24-25 Mei

Tren
Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com