Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warganet Sebut Gunung Marapi Tiba-tiba Meletus Minggu Sore, Ini Penjelasan PVMBG

Kompas.com - 04/12/2023, 07:15 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur," tulis PVMBG dalam keterangan resminya.

PVMBG menerangkan bahwa letusan Gunung Marapi pada Minggu tidak didahului oleh peningkatan gempa vulkanik yang signifikan.

Tercatat gempa vulkanik-dalam (VA) hanya terekam sebanyak tiga kali antara 16 November-2 Desember 2023.

"Peralatan deformasi (Tiltmeter) yang berada di stasiun puncak menunjukkan pola mendatar pada sumbu radial dan sedikit inflasi pada sumbu tangensial," terang PVMBG.

"Hal ini menunjukkan proses erupsi berlangsung cepat dan pusat tekanan hanya berada pada kedalaman dangkal (sekitar puncak)," tambahnya.

Baca juga: Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi, Tiga Kali dalam 24 Jam Terakhir

Kondisi Gunung Marapi

PVMBG menyampaikan, tingkat aktivitas Gunung Marapi masih tetap pada Level II (Waspada).

Status tersebut didasarkan pada hasil pengamatan, analisis data visual, maupun instrumental pada Minggu pukul 18.00 WIB.

Di sisi lain, erupsi Gunung Marapi pada Minggu disertai aliran piroklasik ke arah utara dengan jarak luncur tiga kilometer.

"Pada saat ini erupsi susulan masih berlangsung berdasarkan pengamatan instrumental PVMBG," jelas PVMBG.

Mengingat aktivitas vulkanik Gunung Marapi meningkat, PVMBG mengingatkan masyarakat dan wisatawan untuk tidak berkegiatan pada radius tiga kilometer dari kawah atau puncak.

Masyarakat yang berada di sekitar gunung setinggi 2.891 meter tersebut juga diminta tenang dan tidak terpancing isu-isu seputar letusan.

"Harap selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah," imbau PVMBG.

PVMBG juga menyarankan, masyarakat untuk memakai masker ketika keluar rumah untuk mengurangi dampak abu vulkanik bagi kesehatan.

Baca juga: Kondisi Terkini Gunung Merapi Usai Muntahkan Awan Panas Guguran Dua Kali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com