Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Kondisi Tubuh yang Tak Dianjurkan Konsumsi Jahe, Berapa Dosis Amannya?

Kompas.com - 03/12/2023, 07:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Warfarin atau aspirin sendiri biasanya dikonsumsi oleh orang dengan penyakit jantung koroner, gangguan irama jantung, serta pasca-operasi penggantian katup jantung, untuk mencegah pembekuan darah.

Baca juga: 7 Khasiat Jahe serta Efek Sampingnya bagi Tubuh

3. Diabetes

Konsumsi jahe dalam bentuk olahan apa pun sebenarnya bermanfaat membantu menurunkan kadar glukosa darah.

Namun, penderita diabetes perlu memantau kadar gula darahnya dengan cermat jika mengonsumsi jahe dalam jumlah besar.

Mereka yang rutin minum obat diabetes, seperti insulin atau obat antidiabetes oral, pun wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum mulai mengonsumsi jahe.

Konsultasi bertujuan untuk mengetahui dosis obat dan jahe yang perlu diminum agar gula darah tetap stabil dan tidak anjlok.

4. Riwayat asam lambung

Orang yang memiliki riwayat penyakit asam lambung atau refluks asam juga harus mewaspadai asupan jahe.

Penyakit asam lambung adalah kondisi saat cairan asam lambung naik ke esofagus atau kerongkongan.

Dipicu pola makan tak teratur dan stres, penderita umumnya akan merasakan gejala seperti nyeri panas di dada atau heartburn setelah makan dan memburuk ketika berbaring.

Dikutip dari Medical News Today, asupan jahe berlebihan dapat memperburuk gejala asam lambung.

Berdasarkan sebuah tinjauan sistematis pada 2020, sebanyak 16 dari 109 penelitian dan ulasan yang diperiksa melaporkan heartburn sebagai efek samping minum air rebusan jahe terlalu banyak.

Namun, artikel pada 2014 menemukan, mengonsumsi 1 gram hingga 1,5 gram jahe kering per hari dapat membantu meredakan sensasi nyeri terbakar di dada.

Baca juga: 5 Efek Samping Minum Rebusan Jahe, Kunyit, dan Serai, Apa Saja?

5. Tekanan darah tinggi

Orang dengan tekanan darah tinggi perlu berhati-hati saat mengonsumsi rimpang jahe dalam bentuk apa pun.

Bukan karena jahe meningkatkan tekanan darah, melainkan efeknya yang dinilai cukup efektif dalam mengontrol tensi.

Faktanya, beberapa penelitian, seperti penelitian pada 2019 yang diterbit dalam Phytotherapy Research menunjukkan, jahe dapat menurunkan tekanan darah pada orang dengan hipertensi.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com