Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Kelahiran Menurun, Kota di Korea Selatan Gelar Perjodohan Massal

Kompas.com - 30/11/2023, 10:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Dikritik

Upaya perjodohan yang dilakukan pemerintah ini menerima beragam pro dan kontra.

Seorang profesor di Departemen Kesejahteraan Sosial di Universitas Wanita Seoul menyebutkan upaya ini tidak akan berdampak pada angka kelahiran yang lebih tinggi.

“Anda perlu mengeluarkan lebih banyak uang secara langsung untuk mendukung kehamilan, persalinan dan mengasuh anak untuk menyebut membuat kebijakan untuk meningkatkan angka kelahiran,” kata Jung.

Namun, Wali kota Seongnam Shin Sang-jin membela acara ini dan mengatakan perlunya menyebarkan pandangan positif mengenai pernikahan agar orang-orang tertarik.

Pandangan yang positif soal menikah menurutnya akan membantu meningkatkan angka kelahiran.

Ia juga menekankan, kencan buta hanya salah satu dari banyak kebijakan yang diluncurkan kotanya sebagai upaya mengatasi krisis demografi.

“Angka kelahiran yang rendah tidak dapat diselesaikan dengan satu kebijakan saja. Ini juga merupakan tugas pemerintah kota untuk menciptakan lingkungan bagi orang-orang yang ingin menikah menemukan pasangannya,” kata Shin.

Ibu Kota Korea Selatan, Seoul sebenarnya juga telah mempertimbangkan akan meniru dan mengadakan acara serupa.

Akan tetapi, rencana itu akhirnya ditunda karena banyaknya kritikan. Para pengkritik menilai acara ini hanya membuang-buang uang pajak yang dibayarkan masyarakat.

Tak sedikit yang menilai upaya ini hanya sia-sia karena gagal mengatasi penyebab paling dasar mengapa seseorang memutuskan untuk tidak menikah dan memiliki anak, di antaranya soal tingginya biaya beli rumah dan pendidikan.

Baca juga: Pertama Kali, Transplantasi Rahim Berhasil Dilakukan di Korea Selatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com