Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Mycoplasma, Bakteri yang Disebut Jadi Penyebab Kasus Pneumonia Misterius di China

Kompas.com - 29/11/2023, 21:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus pneumonia misterius yang menyerang anak-anak di China telah meningkatkan kekhawatiran baru.

Pada 13 November 2023, Komisi Kesehatan Nasional China pertama kali melaporkan peningkatan kasus pneumonia pada anak secara nasional.

Otoritas tersebut mengatakan, kenaikan kasus pneumonia ini kemungkinan disebabkan oleh beberapa patogen saluran pernapasan, seperti bakteri Mycoplasma pneumonia.

Selain China, Belanda juga dilaporkan mengalami peningkatan kasus serupa dalam beberapa waktu terakhir.

Lantas, apa itu Mycoplasma pneumonia?

Baca juga: Selain China, Belanda Juga Melaporkan Kasus Pneumonia Misterius pada Anak

Tentang Mycoplasma pneumonia

Dilansir dari InsiderMycoplasma pneumonia adalah jenis bakteri yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan ringan.

Karena itu, penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini biasanya dapat sembuh tanpa perlu mengonsumsi antibiotik.

Meski demikian, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyebutkan, mycoplasma terkadang juga dapat menyebabkan infeksi paru-paru yang lebih serius pada beberapa kasus.

Bakteri ini juga menjadi penyebab jenis pneumonia yang dikenal sebagai pneumonia atipikal atau "pneumonia berjalan".

Diketahui, pneumonia menyebabkan saluran udara membengkak, kantung udara di paru-paru terisi lendir dan cairan lain, demam tinggi, dan batuk berlendir.

Namun, apabila diklasifikasikan sebagai penyakit atipikal, orang tersebut mungkin merasa cukup sehat untuk beraktivitas dan tidak menyadari bahwa mereka mengidapnya.

Mereka mungkin merasa seperti menderita pilek atau flu yang parah. 

Baca juga: Wabah Pneumonia Misterius Menyerang Anak-anak di China, Mungkinkah Sampai ke Indonesia?

Mycoplasma dapat menyebar melalui droplet

Dilansir dari WebMD, seseorang yang terinfeksi Mycoplasma pneumonia dengan gejala batuk atau bersin, dapat mengeluarkan droplet pernapasan kecil yang mengandung bakteri tersebut.

Orang lain dapat tertular jika mereka menghirup droplet itu.

Kendati demikian, kebanyakan orang yang menghabiskan waktu singkat dengan seseorang yang menderita Mycoplasma pneumonia tidak akan tertular.

Halaman:

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com