KOMPAS.com - Kasus pneumonia misterius yang menyerang anak-anak di China telah meningkatkan kekhawatiran baru.
Pada 13 November 2023, Komisi Kesehatan Nasional China pertama kali melaporkan peningkatan kasus pneumonia pada anak secara nasional.
Otoritas tersebut mengatakan, kenaikan kasus pneumonia ini kemungkinan disebabkan oleh beberapa patogen saluran pernapasan, seperti bakteri Mycoplasma pneumonia.
Selain China, Belanda juga dilaporkan mengalami peningkatan kasus serupa dalam beberapa waktu terakhir.
Lantas, apa itu Mycoplasma pneumonia?
Baca juga: Selain China, Belanda Juga Melaporkan Kasus Pneumonia Misterius pada Anak
Dilansir dari Insider, Mycoplasma pneumonia adalah jenis bakteri yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan ringan.
Karena itu, penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini biasanya dapat sembuh tanpa perlu mengonsumsi antibiotik.
Meski demikian, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyebutkan, mycoplasma terkadang juga dapat menyebabkan infeksi paru-paru yang lebih serius pada beberapa kasus.
Bakteri ini juga menjadi penyebab jenis pneumonia yang dikenal sebagai pneumonia atipikal atau "pneumonia berjalan".
Diketahui, pneumonia menyebabkan saluran udara membengkak, kantung udara di paru-paru terisi lendir dan cairan lain, demam tinggi, dan batuk berlendir.
Namun, apabila diklasifikasikan sebagai penyakit atipikal, orang tersebut mungkin merasa cukup sehat untuk beraktivitas dan tidak menyadari bahwa mereka mengidapnya.
Mereka mungkin merasa seperti menderita pilek atau flu yang parah.
Baca juga: Wabah Pneumonia Misterius Menyerang Anak-anak di China, Mungkinkah Sampai ke Indonesia?
Dilansir dari WebMD, seseorang yang terinfeksi Mycoplasma pneumonia dengan gejala batuk atau bersin, dapat mengeluarkan droplet pernapasan kecil yang mengandung bakteri tersebut.
Orang lain dapat tertular jika mereka menghirup droplet itu.
Kendati demikian, kebanyakan orang yang menghabiskan waktu singkat dengan seseorang yang menderita Mycoplasma pneumonia tidak akan tertular.