Meskipun makan nasi dingin dapat bermanfaat untuk menurunkan kadar gula darah serta kadar kolesterol dalam tubuh, namun ternyata nasi dingin juga memiliki risiko pada kesehatan.
Dikutip dari Healthline, sebuah penelitian menemukan fakta bahwa makan nasi dingin juga dapat memengaruhi metabolisme dengan meningkatkan risiko keracunan makanan akibat bakteri yang dikenal sebagai Bacillus cereus.
Kondisi ini dapat menimbulkan beberapa gejalanya yang cukup umum seperti kram perut, diare, dan mual.
Bacillus cereus adalah bakteri yang biasanya ditemukan di tanah yang dapat mencemari beras mentah.
Bakteri tersebut memiliki kemampuan untuk membentuk spora, yang bertindak sebagai perisai dan memungkinkannya bertahan hidup saat dimasak.
Oleh karena itu, nasi dingin mungkin masih terkontaminasi meskipun dimasak dengan suhu tinggi.
Namun, masalah pada nasi yang didinginkan atau dipanaskan kembali bukanlah bakterinya, melainkan cara nasi tersebut didinginkan atau disimpan.
Bakteri patogen atau penyebab penyakit, seperti Bacillus cereus dapat tumbuh dengan cepat pada suhu antara 4–60 derajat Celsius, atau kisaran yang dikenal sebagai zona bahaya.
Oleh karena itu, jika Anda membiarkan nasi menjadi dingin dengan mendiamkannya pada suhu ruangan, spora akan berkecambah, berkembang biak dengan cepat dan menghasilkan racun yang membuat Anda sakit.
Meskipun siapa pun yang mengonsumsi nasi yang terkontaminasi mungkin mengalami keracunan makanan, namun mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, seperti anak-anak, orang lanjut usia, atau wanita hamil, mungkin memiliki risiko infeksi yang lebih tinggi.
Baca juga: Benarkah Nasi Merah Jauh Lebih Sehat dari Nasi Putih?
Untuk mengurangi risiko keracunan Bacillus cereus, berikut cara aman mengonsumsi nasi dingin:
Untuk menikmati sajian nasi dingin, pastikan menyantapnya selagi masih dingin dan tidak membiarkannya mencapai suhu ruangan.
Jika Anda lebih suka memanaskan kembali nasi, pastikan nasi masih mengepul panas atau pastikan suhunya telah mencapai 74 derajat Celsius
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.