Mereka yang mengonsumsi air jahe sekali sehari cenderung tidak mengalami gangguan pencernaan dan sembelit.
Selain itu, mereka juga cenderung tidak menderita refluks asam lambung, mual, atau gas berlebihan.
Sebuah penelitian yang diterbitkan di PubMed Central mencatat bahwa air jahe secara signifikan meredakan muntah dan mual.
Kadar kolesterol yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko masalah kesehatan seperti penyakit jantung dan stroke.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Saudi Medical Journal menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi jahe setiap hari mengalami penurunan kadar trigliserida dan LDL "kolesterol jahat".
Sehingga, hal tersebut dapat menurunkan risiko masalah jantung dan masalah kesehatan terkait kolesterol lainnya.
Baca juga: 5 Efek Samping Minum Rebusan Jahe, Kunyit, dan Serai, Apa Saja?
Dikutip dari Web MD (17/7/2023), minum air jahe secara teratur dikaitkan dengan penurunan kadar gula darah.
Ada beberapa bukti yang menyebutkan bahwa jahe dapat membantu penderita diabetes mengatur kadar gula darahnya jika mereka meminumnya secara teratur dalam jangka waktu lama.
Kendati demikian, masih diperlukan penelitian lanjutan untuk mengetahui apakah air jahe benar-benar bisa menurunkan gula darah atau tidak.
Ada banyak penyebab peradangan, termasuk reaksi alergi ringan dan aktivitas berlebihan.
Penelitian awal tentang jahe menunjukkan, jahe dapat membantu mengurangi peradangan yang disebabkan oleh kedua penyebab tersebut.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ekstrak jahe dapat membantu mengurangi gejala alergi.
Percobaan kecil lainnya menunjukkan, mengonsumsi jahe setelah olahraga berat juga dapat membantu mengurangi nyeri otot lutut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.