Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Disamakan dengan Daun Kelor, Ini Khasiat Daun Katuk untuk Kesehatan

Kompas.com - 21/11/2023, 09:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Daun katuk atau Sauropus androgynus sering disamakan dengan daun kelor karena bentuk keduanya yang hampir mirip.

Hal tersebut dikarenakan daun katuk dan daun kelor memiliki daun berukuran kecil dan berwarna hijau serta bentuk tangkai yang kecil.

Faktor lain yang membuat kedua tumbuhan tersebut sering disamakan adalah manfaatnya bagi kesehatan tubuh.

Daun katuk dan daun kelor sama-sama bermanfaat untuk meningkatkan dan memperlancar produksi air susu ibu (ASI).

Meski kerap disamakan dengan daun kelor, daun katuk menyimpan manfaat lain yang membuat tumbuhan ini baik untuk dikonsumsi.

Baca juga: 6 Manfaat Daun Katuk, Tingkatkan Volume ASI hingga Sperma

Baca juga: 5 Manfaat Daun Kelor bagi Kesehatan, Bisa Menurunkan Kadar Gula Darah

Simak sederet khasiat daun katuk untuk kesehatan berikut ini:

Apa itu daun katuk?

Sebelum membahas manfaatnya bagi kesehatan, ketahui dulu apa itu daun katuk dan bagaimana tumbuhan ini dapat tumbuh di Indonesia.

Merujuk laman Unair, daun katuk dapat digunakan sebagai pakan ternak sekaligus obat herbal tradisional.

Daun katuk dapat diolah menjadi suplemen untuk meningkatkan produksi ASI sekaligus bahan baku produk kecantikan.

Orang Jawa mengenal daun tersebut sebagai sayuran dan pewarna makanan serta dijadikan tanaman hias di pagar dan halaman.

Baca juga: 4 Manfaat Daun Salam bagi Penderita Diabetes

Bila melihat persebarannya, daun katuk tumbuh di kondisi yang lembap dan banyak ditemukan di daerah tropis Asia Selatan.

Selain Indonesia, daun katuk juga dapat tumbuh di India, China, Malaysia, Filipina, termasuk Vietnam.

Di Indonesia, daun katuk dapat tumbuh bila mendapat asupan air yang cukup dengan suhu lingkungan 21-23 derajat Celsius.

Faktor lain yang membuat tumbuhan tersebut bisa hidup di Indonesia adalah tingkat kelembapan lingkungan 50-80 persen ditambah curah hujan antara 750-2.500 mm/tahun.

Baca juga: Viral, Video Kucing Disebut Nge-fly Saat Makan Daun Seledri, Berbahayakah?

Khasiat daun katuk

Ilustrasi tanaman katuk, daun katuk.WIKIMEDIA COMMONS/DINESH VALKE Ilustrasi tanaman katuk, daun katuk.

Daun katuk yang umum dijumpai di Indonesia bisa mendatangkan beberapa manfaat bagi tubuh bila dikonsumsi.

Simak khasiat daun katuk berikut ini:

1. Meningkatkan daya tahan tubuh

Salah satu alasan mengapa daun katuk baik untuk kesehatan karena tumbuhan ini bisa meningkatkan daya tahan tubuh.

Hal tersebut dikarenakan daun katuk mengandung vitamin C yang bisa meningkatkan sistem kekebalan.

Bila dikonsumsi, daun katuk membantu tubuh meningkatkan daya tahannya terhadap berbagai penyakit.

Baca juga: Mengapa Daun Berganti Warna Saat Musim Gugur?

2. Menurunkan berat badan

Daun katuk juga bermanfaat untuk menurunkan berat badan karena tumbuhan ini rendah kalori dan karbohidrat serta kaya protein.

Karena alasan itulah daun katuk dapat dikonsumsi oleh orang yang sedang mengikuti program penurunan berat badan.

3. Menurunkan tekanan darah tinggi

Sebagian orang memiliki masalah dengan tekanan darah yang melonjak. Untungnya, masalah ini bisa diatasi dengan mengonsumsi daun katuk.

Tumbuhan tersebut dapat menurunkan tekanan darah tinggi karena bersifat vasodilator.

Itu artinya, daun katuk dapat melebarkan pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah sehingga bermanfaat bagi penderita hipertensi.

Baca juga: 4 Manfaat Daun Salam bagi Penderita Diabetes

4. Menjaga kesehatan tulang

Alasan lain mengapa daun katuk sebaiknya dikonsumsi karena tumbuhan yang satu ini bisa menjaga kesehatan tulang.

Daun katuk mengandung kalsium dan fosfor, dua nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan tulang.

Bila dikonsumsi, daun katuk dapat membantu menjaga kepadatan tulang dan mencegah penyakit tulang seperti osteoporosis.

Baca juga: Benarkah Daun Belimbing Bisa Mengusir Lalat?

5. Memulihkan kondisi ibu setelah melahirkan

Daun katuk juga bermanfaat untuk proses penyembuhan dan pemulihan bagi ibu setelah melahirkan.

Dengan mengonsumsi daun tersebut, kondisi ibu akan lebih cepat pulih dan energi serta kebugaran tubuhnya kembali lagi.

6. Mencegah osteoporosis

Daun katuk mengandung senyawa isoflavonoid yang mempunyai efek yang mirip dengan estrogen.

Hal tersebut dapat membantu perlambatan massa tulang berkurang atau osteoma lansia sekaligus mencegah osteoporosis pada wanita.

Osteoporosis adalah kondisi yang menyebabkan kepadatan tulang berkurang sehingga berisiko menyebabkan tulang retak, patah, atau keropos.

Baca juga: 6 Manfaat Teh Daun Salam, Apa Saja?

7. Mencegah kanker

Senyawa flavonoid dan saponin yang terkandung dalam daun katuk juga mempunyai sifat antikanker.

Manfaat yang satu ini bisa dirasakan bila orang memgonsumsi daun katuk secara rutin.

8. Mengatasi anemia

Anemia atau kurang darah juga dapat diatasi dengan mengonsumsi daun katuk.

Manfaat tersebut dapat dirasakan karena daun katuk mengandung zat besi yang tinggi.

Anemia dapat diatasi dengan daun katuk karena tumbuhan ini mampu memperbaiki jumlah sel darah merah.

9. Menjaga kesehatan mata

Selain wortel, kesehatan mata juga dapat ditingkatkan dengan mengonsumsi daun katuk.

Daun katuk mengandung provitamin A yang berkhasiat membantu mencegah gangguan penglihatan dan menjaga kesehatan mata.

Baca juga: 5 Manfaat Daun Ciplukan untuk Kesehatan, Apa Saja?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com