Beberapa gejala jantung rematik yang paling umum dialami meliputi:
Sementara itu, kata Berlian, gigi berlubang yang menyebabkan peradangan gusi yang berat serta kebersihan mulut yang buruk dapat menyebabkan bakteri masuk ke dalam pembuluh darah.
"Bakteri ini kemudian dapat menyerang dan tumbuh di daun katup jantung, menyebabkan penyakit yang dinamakan endokarditis," lanjut dia.
Berlian mengatakan, daun katup jantung yang sebelumnya sudah mengalami kerusakan seperti pada PJR lebih rentan untuk terserang bakteri dan mengalami endokarditis.
Daun katup yang diserang menjadi kaku sehingga sulit membuka, selanjutnya daun katup dapat mengalami pemendekan.
Secara fungsional ini menyebabkan katup tidak bisa membuka dan menutup secara sempurna, sehingga mengganggu fungsi jantung.
Baca juga: Tipe Kepribadian yang Berisiko Terkena Serangan Jantung
Dilansir dari Hopkins Medicine, sebagian besar perawatan jantung rematik tergantung pada seberapa banyak kerusakan yang terjadi pada katup jantung.
Dalam kasus yang parah, pengobatan mungkin termasuk penghentian untuk mengganti atau memperbaiki katup yang rusak parah.
Namun demikian, pengobatan terbaik adalah mencegah demam rematik.
Antibiotik biasanya dapat mengobati infeksi radang dan mencegah berkembangnya demam rematik.
Obat antiinflamasi dapat digunakan untuk mengurangi peradangan dan menurunkan risiko kerusakan jantung. Obat-obatan lain mungkin diperlukan untuk menangani kegagalan jantung.
Orang yang menderita demam rematik sering kali diberikan pengobatan antibiotik setiap hari atau setiap bulan, mungkin seumur hidup, untuk mencegah infeksi berulang dan menurunkan risiko kerusakan jantung lebih lanjut.
Untuk mengurangi peradangan, aspirin, steroid, atau obat nonsteroid dapat diberikan.
Baca juga: Waspada Penyakit Jantung, Ini Cara Deteksi Dini lewat Menari
Di sisi lain, penyakit jantung rematik dapat menyebabkan beberapa komplikasi seperti: