Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gigi Berlubang Bisa Menyebabkan Sakit Jantung, Bagaimana Gejala dan Pengobatannya?

Kompas.com - 19/11/2023, 15:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Beberapa gejala jantung rematik yang paling umum dialami meliputi:

  • Demam
  • Sendi bengkak dan nyeri terutama pada lutut dan pergelangan kaki
  • Nodul (benjolan di bawah kulit)
  • Ruam merah, menonjol biasanya di dada, punggung, dan perut
  • Sesak napas dan rasa tidak nyaman di dada (terutama saat beraktivitas atau saat berbaring)
  • Gerakan lengan, kaki, atau otot wajah yang tidak terkontrol
  • Badan lemas.

Sementara itu, kata Berlian, gigi berlubang yang menyebabkan peradangan gusi yang berat serta kebersihan mulut yang buruk dapat menyebabkan bakteri masuk ke dalam pembuluh darah.

"Bakteri ini kemudian dapat menyerang dan tumbuh di daun katup jantung, menyebabkan penyakit yang dinamakan endokarditis," lanjut dia.

Berlian mengatakan, daun katup jantung yang sebelumnya sudah mengalami kerusakan seperti pada PJR lebih rentan untuk terserang bakteri dan mengalami endokarditis.

Daun katup yang diserang menjadi kaku sehingga sulit membuka, selanjutnya daun katup dapat mengalami pemendekan.

Secara fungsional ini menyebabkan katup tidak bisa membuka dan menutup secara sempurna, sehingga mengganggu fungsi jantung.

Baca juga: Tipe Kepribadian yang Berisiko Terkena Serangan Jantung

Bagaimana cara mengobati penyakit jantung rematik?

Dilansir dari Hopkins Medicine, sebagian besar perawatan jantung rematik tergantung pada seberapa banyak kerusakan yang terjadi pada katup jantung.

Dalam kasus yang parah, pengobatan mungkin termasuk penghentian untuk mengganti atau memperbaiki katup yang rusak parah.

Namun demikian, pengobatan terbaik adalah mencegah demam rematik.

Antibiotik biasanya dapat mengobati infeksi radang dan mencegah berkembangnya demam rematik.

Obat antiinflamasi dapat digunakan untuk mengurangi peradangan dan menurunkan risiko kerusakan jantung. Obat-obatan lain mungkin diperlukan untuk menangani kegagalan jantung.

Orang yang menderita demam rematik sering kali diberikan pengobatan antibiotik setiap hari atau setiap bulan, mungkin seumur hidup, untuk mencegah infeksi berulang dan menurunkan risiko kerusakan jantung lebih lanjut.

Untuk mengurangi peradangan, aspirin, steroid, atau obat nonsteroid dapat diberikan.

Baca juga: Waspada Penyakit Jantung, Ini Cara Deteksi Dini lewat Menari

Apa saja komplikasi penyakit jantung rematik?

Di sisi lain, penyakit jantung rematik dapat menyebabkan beberapa komplikasi seperti:

  1. Gagal jantung: Ini bisa terjadi karena katup jantung yang sangat menyempit atau bocor.
  2. Bakterial Endokarditis: Kondisi ini adalah infeksi pada lapisan dalam jantung, dan dapat terjadi ketika demam rematik telah merusak katup jantung.
  3. Komplikasi kehamilan dan persalinan akibat kerusakan jantung: Wanita dengan penyakit jantung rematik harus mendiskusikan kondisinya dengan penyedia layanan kesehatan sebelum hamil.
  4. Katup jantung pecah: Ini adalah keadaan darurat medis yang harus ditangani dengan penghentian untuk mengganti atau memperbaiki katup jantung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Matahari Tepat di Atas Kabah, Saatnya Cek Arah Kiblat

Matahari Tepat di Atas Kabah, Saatnya Cek Arah Kiblat

Tren
Kekuasaan Sejarah

Kekuasaan Sejarah

Tren
Kisah Alfiana, Penari Belia yang Rela Sisihkan Honor Demi Berhaji, Jadi Salah Satu Jemaah Termuda

Kisah Alfiana, Penari Belia yang Rela Sisihkan Honor Demi Berhaji, Jadi Salah Satu Jemaah Termuda

Tren
Jokowi Luncurkan Aplikasi Terpadu INA Digital, Bisa Urus SIM, IKD, dan Bansos

Jokowi Luncurkan Aplikasi Terpadu INA Digital, Bisa Urus SIM, IKD, dan Bansos

Tren
Biaya UKT Universitas Muhammadiyah Maumere, Bisa Dibayar Pakai Hasil Bumi atau Dicicil

Biaya UKT Universitas Muhammadiyah Maumere, Bisa Dibayar Pakai Hasil Bumi atau Dicicil

Tren
Pegi Bantah Telah Membunuh Vina, Apakah Berpengaruh pada Proses Hukum?

Pegi Bantah Telah Membunuh Vina, Apakah Berpengaruh pada Proses Hukum?

Tren
Singapura Tarik Produk Kacang Impor Ini karena Risiko Kesehatan, Apakah Beredar di Indonesia?

Singapura Tarik Produk Kacang Impor Ini karena Risiko Kesehatan, Apakah Beredar di Indonesia?

Tren
Maskot Pilkada DKI Jakarta Disebut Mirip Kartun Shimajiro, KPU Buka Suara

Maskot Pilkada DKI Jakarta Disebut Mirip Kartun Shimajiro, KPU Buka Suara

Tren
Ramai di Media Sosial, Bagaimana Penilaian Tes Learning Agility Rekrutmen BUMN?

Ramai di Media Sosial, Bagaimana Penilaian Tes Learning Agility Rekrutmen BUMN?

Tren
Batalkan Kenaikan UKT, Nadiem: Kalau Ada Kenaikan Harus Adil dan Wajar

Batalkan Kenaikan UKT, Nadiem: Kalau Ada Kenaikan Harus Adil dan Wajar

Tren
Buntut Pencatutan Nama di Karya Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Dicopot dari Dekan dan Dosen FEB Unas

Buntut Pencatutan Nama di Karya Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Dicopot dari Dekan dan Dosen FEB Unas

Tren
Alasan Nadiem Makarim Batalkan Kenaikan UKT Perguruan Tinggi Tahun Ini

Alasan Nadiem Makarim Batalkan Kenaikan UKT Perguruan Tinggi Tahun Ini

Tren
Cara Melihat Nomor Sidanira untuk Daftar PPDB Jakarta 2024

Cara Melihat Nomor Sidanira untuk Daftar PPDB Jakarta 2024

Tren
Kronologi Balita 2 Tahun di Sidoarjo Meninggal Usai Terlindas Fortuner Tetangga

Kronologi Balita 2 Tahun di Sidoarjo Meninggal Usai Terlindas Fortuner Tetangga

Tren
Sosok Kamehameha, Jurus Andalan Son Goku yang Ada di Kehidupan Nyata

Sosok Kamehameha, Jurus Andalan Son Goku yang Ada di Kehidupan Nyata

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com