Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal "Brain Freeze" atau Sakit Kepala Es Krim, Gejala dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 19/11/2023, 09:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Brain freeze adalah sensasi sakit kepala kilat yang terjadi akibat mengonsumsi makanan atau minuman dingin.

Kondisi brain freeze umumnya tidak serius, dan bisa hilang beberapa detik atau menit selepas kita makan atau minum sesuatu yang dingin seperti es krim.

Lantas, sebenarnya apa itu brain freeze dan bagaimana cara mengatasinya?

Apa itu brain freeze?

Dikutip dari laman Cleveland Clinic, brain freeze merupakan rasa sakit yang singkat namun intens yang muncul di kepala bagian depan, yang terjadi saat seseorang makan, minum, atau menghirup sesuatu yang sangat dingin.

Berikut ini beberapa hal yang bisa menyebabkan terjadinya brain freeze:

  • Udara yang sangat dingin
  • Minuman beku atau cair
  • Es krim
  • Es batu
  • Es loli

Brain freeze yang juga disebut sakit kepala es krim ini memiliki istilah ilmiah yakni Sphenopalatine ganglioneuralgia.

Baca juga: Keluhkan Sakit Migrain Selama 3 Hari, Wanita Ini Ternyata Mengidap Tumor Otak


Gejala brain freeze

Rasa sakit brain freeze berbeda dengan sakit kepala pada umumnya.

Pasalnya, brain freeze datang dan pergi dengan cepat, sekitar beberapa detik hingga dua menit.

Kondisi brain freeze umumnya akan hilang dengan sendirinya tanpa obat atau istirahat.

Brain freeze tak menimbulkan gejala lain, artinya gejala yang muncul hanya sakit kepala beberapa saat saja di bagian depan kepala.

Mengapa brain freeze bisa terjadi?

Mekanisme brain freeze terjadi saat tubuh mencoba menghangatkan diri sebagai respons terhadap rasa dingin yang ekstrem di mulut atau tenggorokan.

Dikutip dari Medical News Today,  pembuluh darah akan melebar untuk menghangatkan diri dan muncul perubahan ukuran yang tiba-tiba sehingga muncul ketidaknyamanan.

Brain freeze biasanya muncul saat cuaca sangat panas kemudian seseorang mengonsumsi sesuatu yang sangat dingin terlalu cepat.

Berikut ini beberapa alasan mengapa brain freeze muncul:

  • Pendinginan kapiler sinus oleh rangsangan dingin, yang mengakibatkan vasokonstriksi (penyempitan pembuluh darah)
  • Penghangatan kembali dengan cepat oleh rangsangan hangat seperti udara, yang mengakibatkan vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah)
  • Perubahan yang cepat di dekat saraf-saraf sensitif di langit-langit mulut yang bisa menciptakan sensasi brain freeze.
  • Kedekatan saraf yang sangat sensitif dan perubahan rangsangan yang ekstrim sangat bisa menyebabkan saraf bereaksi.

Baca juga: 6 Penyebab Sakit Kepala Sebelah Kanan, Salah Satunya Konsumsi Obat-obatan

Orang yang berisiko

Orang yang paling berisiko mengalami brain freeze yakni penderita migrain.

Peneliti menyebut, penderita migrain lebih mungkin mengalami brain freeze setelah mengonsumsi makanan atau minuman sangat dingin dibanding yang tak pernah mengalami migrain.

Meski demikian, siapapun bisa mengalami brain freeze.

Adapun anak-anak, mungkin juga lebih berisiko karena mereka mungkin belum belajar bagaimana memperlambat kecepatan saat makan sesuatu.

Cara mengatasi brain freeze

Berikut ini beberapa cara mengatasi munculnya brain freeze usai mengonsumsi es krim:

  • Minum air hangat
  • Mendorong lidah ke langit-langit mulut untuk membantu menghangatkan area tersebut
  • Menutup mulut dan hidung dengan tangan, kemudian bernapas cepat untuk meningkatkan aliran udara hangat ke langit-langit mulut
  • Kurangi rangsangan dingin pada langit-langit mulut seperti menghindari makan atau minum dingin dalam jumlah besar sekaligus.

Baca juga: Sakit Kepala Migrain: Gejala, Pengobatan, dan Cara Penanganan 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com