Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UMKM Wedang Rempah Menembus Pasar Eropa Usai "Diterbangkan" Pemprov Jateng

Kompas.com - 20/10/2023, 20:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Elisa Anggraeni, seorang pengusaha asal Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, berhasil menyulap bahan rempah di sekitar rumah menjadi pundi-pundi rupiah.

Melalui usaha wedang rempah D'Lizfood Borobudur, wanita ini mengubah tanaman rempah menjadi produk minuman herbal dengan pasar hingga mancanegara.

Terletak di Wanurejo, Borobudur, Magelang, toko wedang rempah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) ini menampilkan beraneka ragam rempah kering yang dijajakan sebagai oleh-oleh.

Elisa menceritakan, wedang rempah D'Lizfood Borobudur lahir dari ketertarikannya pada minuman herbal dan rempah-rempah.

Kala itu, pada 2018, dirinya yang memutuskan untuk berhenti bekerja demi mengasuh anak, tiba di titik bosan.

"Kebetulan saya suka minum minuman sehat terus kalau ada teman datang, sering saya kasih, katanya enak. Di situ terinspirasi kenapa tidak saya jual saja. Tapi waktu itu masih ready to drink, belum yang kering-kering," kata Elisa ketika berbincang dengan Kompas.com, Rabu (18/10/2023).

Lantaran kemasan ready to drink terkesan tidak aman saat dikirim, Elisa pun memutuskan untuk mengeringkan bahan-bahan herbal wedang rempah tersebut.

Baca juga: 5 Rempah Termahal di Dunia, Ada yang Tumbuh di Indonesia


Memanfaatkan rempah di sekitar rumah

Kebetulan, di sekitar rumahnya banyak bahan-bahan bermanfaat yang kerap telantar dan tidak memiliki nilai jual tinggi.

Misalnya, bahan baku mawar untuk membuat teh mawar, hanya laku dengan harga murah pada saat Hari Raya atau malam Jumat Kliwon saja.

"Pertama kali produksi itu teh mawar, makanya mereknya 'Roseliz', berasal dari rose itu mawar, Liz itu penggalan nama saya dan D'lizfood Borobudur," ujar Elisa.

Wanita dengan latar belakang pendidikan Teknologi Pangan ini mengatakan, mawar memiliki manfaat yang sangat bagus untuk kesehatan, karena inilah ia tertarik untuk memasarkannya.

Ia pun mengirimkan sampel produk ke teman dan orang sekitar. Tak disangka, para penerima teh mawar pun antusias dan kembali memesan.

Semakin lama, permintaan pasar semakin beragam. Tak hanya "menuntut" teh mawar, mereka juga meminta adanya produk wedang rempah lainnya. Hingga Elisa pun memutuskan untuk mengembangkan produk dan mulai memasarkan beragam wedang rempah.

Awalnya, demi menjaga keberlangsungan usaha, Elisa hanya memanfaatkan rempah di sekitar kediaman yang menjadi tempat usahanya.

Dengan demikian saat pesanan membludak, dia tidak khawatir akan kesulitan mencari bahan baku.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com