Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gigi Berlubang Bisa Menyebabkan Sakit Jantung, Bagaimana Gejala dan Pengobatannya?

Kompas.com - 19/11/2023, 15:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang perempuan asal Jakarta, Rika Astria (25) berbagi kisah tentang penyakit jantung rematik yang dialaminya akibat gigi berlubang.

Mulanya, ia didiagnosis jantung rematik karena adanya pembengkakan jantung dan merasakan beberapa gejala pada tubuhnya.

"Tanda-tanda yang saya rasain dulu, gampang lelah padahal tidak melakukan apa-apa, terus tidak bisa tidur telentang karena sesak dan harus tidur pakai dua bantal, batuk tak kunjung berhenti, dan badan lemas," ungkapnya, dilansir dari Kompas.com, Kamis (19/10/2023).

Saat itu, Rika melakukan echocardiography (pemeriksaan struktural jantung) pertama dan dokter mengatakan bahwa katup jantungnya lengket dan ada kebocoran juga di jantungnya.

"Lanjut echocardiography kedua bulan September kemarin. Dokter bilang katupku rusak dan didiagnosis jantung rematik," kata Rika.

"Saya sempat nanya penyebabnya apa, dan dokter bilang ini bisa jadi dari demam rematik, sakit tenggorokan, dan gigi berlubang," imbuhnya.

Lantas, bagaimana gigi berlubang bisa menyebabkan jantung rematik?

Baca juga: Kisah Rika Astria, Didiagnosis Jantung Rematik di Usia 25 Tahun akibat Gigi Berlubang


Apa itu penyakit jantung rematik?

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di RS UNS Habibie Arifianto mengatakan, penyakit jantung rematik (PJR) adalah penyakit akibat komplikasi dari demam rematik yang akhirnya mengakibatkan gangguan fungsional katup jantung.

"Biasanya katup yang terserang akan mengalami pengapuran dan pengerasan sehingga akan sulit untuk bisa terbuka atau menutup dengan normal," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (18/10/2023).

Habibie melanjutkan, PRJ disebabkan oleh infeksi Streptococcus beta hemoliticus. Di mana, bakteri ini biasanya mengakibatkan radang tenggorokan dan demam rematik akut yang dapat berujung pada kerusakan katup jantung.

PJR biasanya endemis di negara berkembang termasuk Indonesia. Salah satu faktornya karena rendahnya kebersihan sanitasi dan tingkat kesehatan rongga mulut yang buruk.

"Ini karena karies atau lubang gigi merupakan area yang menguntungkan untuk kuman bisa berkembang biak, sehingga meningkatkan risiko infeksi streptococcus," jelas dia.

Baca juga: Benarkah di Usia Kandungan 6 Minggu Janin Sudah Memiliki Detak Jantung?

Gejala jantung rematik

Sementara itu, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di RS EMC Alam Sutera, Tangerang Selatan Berlian Idriansyah Idris mengatakan, dinamakan penyakit jantung rematik karena seperti banyak jenis penyakit rematik yang mengenai sendi, PJR adalah penyakit autoimun.

"Salah satu keluhan utama pada demam rematik adalah nyeri di banyak sendi (polyartritis), seperti halnya penyakit rematik," ujarnya terpisah.

Berlian melanjutkan, pada PJR, sistem imun menyerang daun katup jantung karena struktur antigennya menyerupai bakteri Streptokokus yang menyebabkan demam rematik.

Halaman:

Terkini Lainnya

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com