Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Kaki Bisa Turunkan Massa Lemak Tubuh hingga 10 Persen, Begini Caranya

Kompas.com - 11/11/2023, 07:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Rutinitas jalan kaki memiliki beragam manfaat, salah satunya menurunkan lemak tubuh hingga 10 persen.

Lemak tubuh adalah kandungan lemak yang terdapat dalam tubuh manusia atau sering disebut massa lemak.

Lemak tubuh menjadi salah satu komposisi tubuh selain jaringan bebas lemak, mineral tulang, dan cairan tubuh.

Dilansir dari Medical News Today, penurunan berat badan dapat terjadi apabila salah satu komposisi tubuh itu menyusut.

Pada mereka yang kelebihan berat badan karena lemak tubuh yang berlebih, penurunan berat badan umumnya ditargetkan dengan menurunkan massa lemak.

Jalan kaki untuk menurunkan massa lemak

Dikutip dari Boxrox, tokoh kebugaran online Mario Tomic meyakini bahwa jalan kaki adalah olahraga kardiovaskular terbaik untuk menurunkan berat badan.

Hal ini karena jalan kaki merupakan aktivitas yang berdampak rendah yang melayani individu dari semua spektrum kebugaran dengan risiko cedera yang minimal.

Selain itu, jalan kaki juga mampu menjadi alat pembakar kalori yang ampuh.

Meskipun jalan kaki terlihat sederhana, dampak akumulatif mampu mengurangi kelebihan berat badan.

Selain itu, berjalan kaki juga meningkatkan metabolisme dan memicu pembakaran lemak berlebih.

Baca juga: 5 Tanda Tubuh Perlu Meningkatkan Intensitas Jalan Kaki Lebih Banyak

Cara menurunkan massa lemak dengan jalan kaki

Masih dari sumber yang sama, Mario merekomendasikan jalan kaki sebanyak 10.000-15.000 langkah untuk menurunkan massa lemak sebanyak 10 persen.

Metode ini dipercaya mampu menghasilkan defisit kalori mingguan sebesar 2.100 kkal.

Artinya, penurunan berat badan bisa mencapai sekitar satu setengah kilogram per minggu pada tahap awal penurunan lemak.

Kendati demikian, cara itu perlu diimbangi dengan asupan nutrisi yang cukup. Asupan nutrisi yang cukup berperan sebagai katalisator penurunan berat badan.

Hubungan antara jalan kaki dengan asupan nutrisi yang tepat dapat memberikan hasil optimal.

Selain jalan kaki dan asupan nutrisi, hasil yang lebih optimal untuk menurunkan massa lemak bisa diperoleh dengan mengombinasikan latihan ketahanan.

Sementara itu, dikutip dari BBC, sebuah penelitian menunjukkan bahwa jalan kaki sebanyak 10.000 langkah per hari merupakan cara paling ideal untuk membantu menurunkan berat badan.

Angka itu dinilai cukup masuk akal untuk target harian.

Adapun bagi pemula yang masih merasa cukup berat, bisa mulai dengan 3.500 langkah dengan diikuti olahraga lainnya.

Penelitian yang diterbitkan Jurnal Obesity juga menemukan, 10.000 langkah per hari dengan sekitar 3.500 langkah di antaranya merupakan aktivitas fisik sedang hingga berat selama 10 menit, ampuh menurunkan berat badan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com