Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Program Makan Siang dan Susu Gratis Prabowo-Gibran untuk Siswa...

Kompas.com - 01/11/2023, 10:00 WIB
Aulia Zahra Zain,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pasangan bakal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengusung program makan siang dan susu gratis bagi siswa sekolah.

Ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan sumber daya manusia (SDM) unggul Indonesia pada 2045.

Program tersebut sebelumnya juga kerap disampaikan Prabowo dalam berbagai kesempatan, termasuk ketika menghadiri acara Konsolidasi Pemenangan Partai Bulan Bintang (PBB) di Padang, Sumatera Barat pada 10 September 2023.

Dalam sambutannya, Prabowo mengaku bahwa program ini telah dihitung secara matang oleh tim pakar ekonomi.

Meski menyedot anggaran besar, Ketua Umum Partai Gerindra ini menganggap bukan hal mustahil untuk merealisasikan program makan siang dan susu gratis bagi siswa.

"Nanti akan ada yang tanya apakah bisa? 'Oh mana bisa? Dari mana?' Eh, saudara-saudara, kita sudah hitung matematika, sumber-sumbernya bisa, asalkan mau. Mau enggak berpihak kepada rakyat?" kata Prabowo, dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Senin (27/10/2023).

Lantas, apakah program ini bisa terlaksana dengan baik?

Baca juga: Pekan Lalu Jadi Jurkam Ganjar-Mahfud, Bobby Nasution Kini Berpaling ke Barisan Prabowo-Gibran

Bisa terealisasi, asal...

Pengamat komunikasi politik Universistas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing mengatakan, program makan siang dan susu gratis ini perlu diapresiasi.

Pasalnya, program kerja tersebut memiliki tujuan untuk mensejahterakan masyarakat, serta menambah gizi dan makanan.

Emrus berpendapat, program ini akan lebih baik jika diberikan kepada masyarakat yang berhak dan membutuhkan. 

“Misalnya, makan siang gratis bisa diberikan pada seseorang dengan ekonomi yang belum stabil atau masyarakat dengan ekonomi kelas bawah. Tidak mungkin kelas menengah atas yang mendapatkan program makan siang dan susu gratis,” kata Emrus kepada Kompas.com, Selasa (31/10/2023).

Karenanya, Emrus menilai bahwa pemberian makan siang dan susu gratis ini bisa terealisasikan apabila sudah memiliki target terperinci.

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto usai ziarah di daerah Dawuhan, Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (29/10/2023).KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA A Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto usai ziarah di daerah Dawuhan, Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (29/10/2023).

Baca juga: Senyum Tipis Dasco saat Puan Singgung Prabowo-Gibran....

Tak hanya itu, program tersebut juga harus dibagikan secara merata di seluruh Indonesia dan tidak berfokus di kota besar.

Namun, upaya realisasi program itu terlebih dahulu harus menentukan data, lokasi, tempat, jumlah, serta peta sebaran masyarakat Indonesia yang butuh makan siang dan susu gratis.

“Untuk sumber pembiayaan, pemimpin harus mengemukakan sumber-sumber pembiayaan yang kreatif. Perlu ditentukan pula siapa yang akan memasak makan siang tersebut dan apakah tunjangan makan siang berbentuk uang tunai atau makanan matang,” jelas dia. 

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 24-25 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 24-25 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pencairan Jaminan Pensiun Sebelum Waktunya | Prakiraan Cuaca BMKG 24-25 Mei

[POPULER TREN] Pencairan Jaminan Pensiun Sebelum Waktunya | Prakiraan Cuaca BMKG 24-25 Mei

Tren
Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com