Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Samping Obat Methylprednisolone, dari yang Ringan hingga Serius

Kompas.com - 31/10/2023, 07:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Bagaimana cara mengonsumsi methylprednisolone?

Minumlah methylprednisolone persis seperti yang diresepkan oleh dokter. Ikuti semua petunjuk pada label resep.

Methylprednisolone terkadang diminum dua hari sekali. Untuk itu, selalu ikuti petunjuk dan konsumsi obat sesuai dengan dosis yang telah ditentukan dokter dengan sangat hati-hati.

Kebutuhan dosis mungkin berubah bila Anda mengalami stres yang tidak biasa seperti penyakit serius, demam atau infeksi, atau jika menjalani operasi atau keadaan darurat medis.

Kemudian, apabila Anda melewatkan satu dosis obat ini, minumlah sesegera mungkin.

Namun, jika sudah hampir waktunya untuk meminum dosis berikutnya, lewati dosis yang terlewat dan kembali ke jadwal pemberian dosis biasa. Jangan pernah untuk menggandakan dosis obat.

Baca juga: Efek Samping Konsumsi Obat Tidur, Apa Saja?

Beberapa kondisi yang harus diperhatikan

Dilansir dari Everydayhealth, Anda tidak boleh mengonsumsi methylprednisolone bila memiliki alergi terhadapnya.

Selain itu, obat ini juga tidak diperbolehkan untuk mereka yang mengalami infeksi jamur.

Hal ini lantaran, methylprednisolone dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga memudahkan Anda terkena infeksi.

Selain itu, steroid juga dapat memperburuk infeksi yang sudah Anda derita, atau mengaktifkan kembali infeksi yang baru saja diderita.

Beritahu dokter Anda tentang penyakit atau infeksi apa pun yang Anda derita dalam beberapa minggu terakhir.

Beritahu dokter bila Anda pernah mengalami:

  • Penyakit jantung, tekanan darah tinggi
  • Kelainan tiroid
  • Diabetes
  • Glaukoma atau katarak
  • Penyakit ginjal
  • Sirosis atau penyakit hati lainnya
  • Kejang, epilepsi, atau cedera kepala baru-baru ini
  • Tuberkulosis di masa lalu atau sekarang
  • Infeksi herpes pada mata
  • Suatu kondisi yang disebut skleroderma
  • Sakit maag, kolitis ulserativa, divertikulitis, atau operasi usus baru-baru ini
  • Infeksi parasit penyebab diare (seperti cacing kremi)
  • Penyakit mental atau psikosis
  • Osteoporosis atau kepadatan mineral tulang yang rendah (obat steroid dapat meningkatkan risiko pengeroposan tulang)
  • Kelainan otot seperti miastenia gravis
  • Ketidakseimbangan elektrolit (seperti rendahnya kadar kalium dalam darah Anda).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com