Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Sebut Belum Ada Obat Spesifik untuk Cacar Monyet, Bagaimana Pengobatannya?

Kompas.com - 28/10/2023, 08:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

Korban meninggal terjadi karena adanya infeksi sekunder dan imunitas rendah pada kelompok berisiko, seperti Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL), ibu hamil, ibu menyusui, anak, dan lansia.

Baca juga: Sederet Mitos dan Fakta Seputar Cacar Monyet yang Wajib Diketahui

Pengobatan cacar monyet

Nadia mengatakan, belum ada obat spesifik untuk mengatasi cacar monyet hingga saat ini.

"Tidak ada obat spesifik. Ada antivirus, tapi karena sifat penyakit ini self-limited disease jadi hanya terapi suportif aja untuk mengurangi gejala," ungkapnya.

Menurut dia, pasien cacar monyet bisa sembuh atau pulih sendiri karena tubuhnya akan melawan penyakit tersebut dengan imunitas.

Pasien cacar monyet akan dinyatakan sembuh saat gejala lesi ruam merah di kulitnya sudah menghilang dan tidak basah lagi.

Pasien juga akan tetap mendapatkan obat untuk mengatasi gejalanya, seperti obat demam, obat salep kulit, dan obat batuk.

"Pasien bisa sembuh, dalam 2-4 minggu ruam merah dan krusta (koreng di kulit) bisa mengering dan sembuh," ujar Nadia.

Baca juga: Kasus Cacar Monyet Bertambah Jadi 9, Adakah Potensi Menyebar ke Luar Jakarta?

Menurutnya, pasien yang sudah sembuh bisa kembali menderita cacar monyet kalau terinfeksi virusnya lagi. Namun, gejala yang dialami biasanya lebih ringan.

Pasien yang sembuh dari penyakit ini juga tidak perlu mendapatkan vaksin cacar monyet.

"Kriteria vaksin, yaitu mereka yang memiliki kontak dua minggu sebelumnya dengan penderita monkeypox dan orang dengan HIV (odhiv)," jelas Nadia.

"Biasanya, kontaknya (pasien yang sembuh dari cacar monyet) sudah lebih dari dua minggu sehingga belum perlu dilakukan vaksinasi kecuali odhiv," imbuhnya.

Baca juga: Kemenkes Gelar Vaksinasi Cacar Monyet 24 Oktober, Siapa Penerimanya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

Tren
Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Tren
Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Tren
Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com