Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Mitos dan Fakta Seputar Cacar Monyet yang Wajib Diketahui

Kompas.com - 25/10/2023, 08:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Cacar monyet belakangan ini banyak diperbincangkan dan diberitakan lantaran ada temuan kasus di Indonesia.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengonfirmasi, saat ini ada 9 kasus terjangkit cacar monyet di Indonesia.

Di antara temuan kasus, ada informasi-informasi salah soal penyakit ini yang kemungkinan besar bisa menyesatkan masyarakat.

Berikut fakta dan mitos soal cacar monyet:

Baca juga: Temuan Kasus Cacar Monyet di Jakarta, Apakah Gatal adalah Salah Satu Gejalanya?

Mitos dan fakta seputar cacar monyet

Selengkapnya, berikut sejumlah mitos yang beredar di masyarakat beserta faktanya:

1. Mitos: disebut dapat menyebabkan kelumpuhan

Dilansir dari FastCheck, faktanya tidak ada laporan bahwa cacar monyet menyebabkan kelumpuhan pada seseorang yang menjadi salah satu gejala.

Selain itu, juga tidak ditemukan bukti bahwa ada kelumpuhan yang terjadi berkaitan dengan cacar monyet.

Adapun gejala cacar monyet paling umum adalah demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri punggung, lemas, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Selain itu, cacar monyet biasanya menyebabkan ruam atau lesi yang awalnya datar, kemudian berisi cairan sebelum mengeras dan rontok.

2. Mitos: berasal dari famili virus yang sama dengan cacar air

Faktanya cacar monyet bukanlah salah satu dari bentuk penyakit cacar air yang sama-sama menyerang kulit manusia.

Perlu diketahui, cacar air disebabkan oleh virus Varicella zoster yang termasuk dalam keluarga virus Herpesviridae, termasuk herpes simpleks 1 dan 2.

Sedangkan cacar monyet termasuk dalam virus keluarga Poxviridae yang termasuk virus penyebab penyakit cacar yang lebih parah.

Ilustrasi ruam penyakit cacar. Dokter menjelaskan perbedaan cacar monyet, cacar air, dan campak yang sekilas sama-sama ditandai dengan gejala ruam. Shutterstock/Marina Demidiuk Ilustrasi ruam penyakit cacar. Dokter menjelaskan perbedaan cacar monyet, cacar air, dan campak yang sekilas sama-sama ditandai dengan gejala ruam.

3. Mitos: disebut sebagai penyakit infeksi menular seksual

Dikutip dari HealthLine, cacar monyet bukanlah penyakit infeksi menular yang hanya menjangkit melalui hubungan seksual.

Memang benar cacar monyet bisa menular melalui hubungan seksual, namun itu bukanlah satu-satunya cara penularan.

Cacar monyet dapat menyebar melalui kontak kulit ke kulit yang tidak bersifat seksual atau intim.

Halaman:

Terkini Lainnya

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com