Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Perundungan Siswa di Agam, Kepala Korban Dipukul Berkali-kali dan Diancam Dibunuh

Kompas.com - 25/10/2023, 14:45 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Media sosial diramaikan dengan video perundungan yang melibatkan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Dalam video itu, tampak sekelompok siswa yang masih mengenakan seragam sekolah memukul kepala korban berkali-kali di persawahan.

Bahkan, perekam beberapa kali meneriakkan kata-kata "bunuh" saat pelaku memukuli korban.

"Guguah (pukul), terus, mati, bunuh, bunuh, bunuh terus, anjing bunuh, hantam ke dalam sawah, mati anjing, kepalanya tinju," kata perekam video.

Korban yang terus berjalan hanya melindungi kepalanya agar tidak terkena pukulan.

Pelaku kemudian mendorongnya ke lahan sawah dan menendangnya.

"Stop perundungan," tulis akun ini dalam unggahannya pada Selasa (24/10/2023).

Baca juga: Viral, Video Pria Pukul dan Ludahi Lansia di Grobogan, Ini Kata Polisi

Lantas, bagaimana kejadian sebenarnya?

Baca juga: Viral, Video 2 Pemuda Aniaya dan Rampok Tuna Wisma Disabilitas di Siantar Sumut

Penjelasan polisi dan Disbud

Saat dikonfirmasi, Kapolres Agam AKBP Muhammad Agus Hidayat membenarkan adanya insiden tersebut.

Menurutnya, aksi perundungan itu terjadi di Lubuk Basung, Agam pada Senin (23/10/2023).

"Betul, kejadian Senin kemarin," kata Agus Hidayat kepada Kompas.com, Rabu (25/10/2023).

Namun, pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut, karena masih dalam proses penyelidikan.

"Masih diselidiki anggota kami," jelas dia.

Baca juga: Video Viral Perundungan Siswa SMP di Cilacap, Korban Sempat Ditendang Berkali-kali

Terjunkan tim untuk menelusuri

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Agam langsung menerjunkan tim untuk menelusuri kasus perundungan itu.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Agam, Isra mengatakan bahwa korban merupakan siswa di sebuah sekolah tingkat lanjut di Lubuk Basung.

Pihaknya pun memerintahkan Sekretaris Disdik Agam untuk melakukan mediasi.

"Mediasi juga melibatkan pihak Polres Agam, pemerintah nagari, tokoh masyarakat dan tokoh adat," kata Isra, dikutip dari Antara, Rabu (25/10/2023).

Menurutnya, pihak keluarga pelaku dan korban turut hadir dalam upaya mediasi tersebut.

Sayangnya, upaya mediasi itu belum membuahkan hasil lantaran tokoh adat dari pihak korban tidak hadir.

"Apabila dari pertemuan tersebut tidak menemukan titik terang, maka pihak keluarga korban akan melaporkan permasalahan tersebut ke Polres Agam," katanya lagi.

Baca juga: Kisah Firmansyah, Anak SD yang Viral Usai Disebut Pindah ke SLB karena Di-bully

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com