KOMPAS.com - Amran Sulaiman resmi dilantik sebagai Menteri Pertanian (Mentan) pada Rabu (25/10/2023) di Istana Negara, Jakarta.
Ini menjadi jabatan kedua bagi Amran di posisi yang sama.
Sebab, Amran sebelumnya telah menjabat sebagai Mentan pada periode pertama Pemerintahan Joko Widodo pada 2014-2019.
Baca juga: Sederet Kontroversi soal Firli Bahuri, Terbaru Diduga Terlibat Pemerasan Mentan
Pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan ini dulu pertama kali diperkenalkan Jokowi sebagai praktisi pertanian.
Pasalnya, ia merupakan lulusan S1-S3 di bidang ilmu pertanian dan bekerja di sejumlah perusahaan perkebunan.
Tak hanya itu, Amran juga memiliki perusahaan yang bergerak di bidang produksi alat pengendali hama pertanian.
Baca juga: Mentan dan Sederet Menteri Jokowi dalam Pusaran Kasus Korupsi, Terbanyak Setelah Reformasi
Baca juga: Jokowi Lantik Amran Sulaiman Jadi Menteri Pertanian Gantikan Syahrul Yasin Limpo
Pada Maret 2022, Amran dideklarasikan sebagai calon wakil presiden, mendampingi Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Keduanya dideklarasikan oleh alumni Universitas Indonesia Timur (UIT), komunitas pekerja kesehatan Sulawesi Selatan, dan tim sukses H Haruna, anggota Komisi IX DPR RI.
"Kami tim pemenangan Haji Haruna, bersama koalisi komunitas pekerja kesehatan Sulawesi Selatan, dan 40.000 alumni Universitas Indonesia Timur Makassar menyatakan sikap dan dukungan kepada Bapak Abdul Muhaimin Iskandar sebagai calon presiden Republik Indonesia," kata deklarator di Universitas Indonesia Timur, dikutip dari Kompas.com (1/3/2022).
"Dan Bapak Amran Sulaiman sebagai wakil presiden Republik Indonesia tahun 2024. Semoga Allah SWT meridai deklarasi pada hari ini," sambungnya.
Saat itu, Muhaimin Iskandar pun turut memuji Amran sebagai orang terkuat di Indonesia Timur.
"Pak Amran adalah satu-satunya orang yang paling kuat di sini, di Indonesia timur, yang masa depannya bagus sekali," ujar Muhaimin.
Baca juga: Harta Kekayaan Andi Amran Sulaiman, Mentan Baru Pengganti Yasin Limpo
Pada November 2021, Amran sempat diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dalam kasus yang menjerat mantan Bupati Konawe Utara, Aswad Sulaiman.