Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata, Ini Alasan Kenapa Orang Suka Menonton Video Pencet Jerawat

Kompas.com - 18/10/2023, 08:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Orang merasa bosan

Di sisi lain, Roseann menambahkan, orang menonton video menjijikkan karena merasa bosan.

Kebosanan dan kurangnya rangsangan mendorong orang untuk menonton video realitas yang kotor dan dramatis seperti salah satunya memencet jerawat atau komedo

Menonton video memencet jerawat juga memberikan rasa lega dan kendali bagi orang yang hanya memiliki hal tersebut.

“Mereka melihat seseorang mendapatkan kendali atas sesuatu yang awalnya tidak dapat mereka kendalikan, seperti memiliki jerawat,” kata Morin.

"Mereka mungkin menganggap orang tersebut merasa lega saat mereka melepaskan diri dari sesuatu yang tidak diinginkan," lanjutnya.

Dia memperkirakan, semakin banyak orang tidak beraktivitas di luar ruangan dan bergantung pada hp membuat video semacam itu semakin sering ditonton.

Baca juga: Alasan Korea Utara Eksekusi Remaja SMA yang Tonton dan Edarkan Salinan Drakor

Menguji ketahanan

Peneliti dermatologi Universitas Wake Forest Abigail Cline mengatakan, orang memencet jerawatnya karena menganggap itu solusi mudah dan cepat untuk menghilangkannya.

“Beberapa orang mungkin merasa terkendali dan puas saat membersihkan tubuh mereka dari sesuatu yang bukan miliknya,” kata Cline, dilansir dari Men's Health (19/1/2019).

Menurutnya, orang-orang suka dengan hal-hal menjijikkan dalam jumlah kecil dan bisa dikontrol.

Mereka juga tertarik pada pengalaman yang menghasilkan emosi yang tidak diinginkan, seperti rasa jijik.

Celine menilai, oang-orang mungkin suka menaklukkan rasa jijik yang mereka rasakan saat menonton video tersebut.

“Anda sedang menguji diri sendiri untuk melihat seberapa besar toleransi Anda sebelum Anda berpaling," imbuhnya.

Baca juga: Anak Tonton Konten Asusila di Internet, Orangtua Harus Bagaimana?

Ilustrasi memencet jerawat. Mengapa orang suka menonton video pencet jerawat dan komedo?Pexels/Anna Nekrashevich Ilustrasi memencet jerawat. Mengapa orang suka menonton video pencet jerawat dan komedo?

Tidak terdampak ke tubuh sendiri

Profesor sosiologi di Concordia University, Marc LaFrance mengatakan ada orang menonton video pencet jerawat karena tidak memengaruhi kulit mereka.

“Anda dapat menonton orang lain memencet jerawatnya karena mengetahui hal itu tidak akan berdampak pada kulit Anda sendiri,” katanya.

LaFrance menunjukkan, orang yang memencet jerawat merasa bersalah setelah melakukannya karena bisa meninggalkan luka. Namun, mereka suka melakukannya.

Karena itu, video pencet jerawat akan membuat mereka berpartisipasi tanpa benar-benar melukai kulitnya.

Orang yang berjerawat dapat merasa lebih nyaman dengan kondisi kulitnya saat menonton video menghilangkan jerawat. Ini membuat mereka merasa lebih baik dan melupakan kondisi aslinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com