KOMPAS.com - Video orang yang memencet jerawat dan komedo banyak beredar di media sosial.
Video yang memperlihatkan saat orang memencet jerawat atau mengeluarkan komedo seharusnya membuat penonton jijik. Namun ternyata video tersebut banyak ditonton orang dan disukai.
Terbukti konten-konten tentang memencet jerawat atau komedo banyak sekali penontonnya, hingga jutaan viewers.
Lalu, apa penyebab orang suka menonton video pencet jerawat dan komedo tersebut?
Baca juga: Mengapa Kreator Konten Mukbang Tidak Gendut padahal Sering Makan Banyak?
Psikolog di Universitas Saint Joseph, AS Alexander Skolnick mengungkapkan orang-orang menyukai video pencet jerawat karena menikmati perasaan jijik ketika menontonnya.
“Orang sering kali tertarik pada hal-hal yang mengganggu mereka,” kata Alexander, diberitakan Quartz (5/6/2017).
Rasa jijik merupakan perasaan yang dimiliki makhluk hidup sejak zaman purba sebagai cara untuk membuat bertetap hidup. Kebalikannya adalah rasa ingin tahu.
Menurut dia, semakin banyak orang yang merasa jijik saat menonton sesuatu maka rasa ingin tahu mereka terhadap hal tersebut semakin berkurang.
Meski begitu, ini tidak berlaku pada video yang menjijikkan. Penonton bisa mengontrol akan menonton video pencet jerawat atau tidak.
Mereka bisa terus-terusan menonton video tersebut karena penasaran dan tidak membuang muka atau sengaja mematikannya agar tidak melewatkan sesuatu di tontonan tersebut.
Baca juga: Kerap Terjadi, Bisakah Orang yang Mengambil Foto atau Video Tanpa Izin Dipidana?
Sementara itu, Roseann Capanna-Hodge seorang psikolog dan pakar kesehatan mental memiliki penjelasan yang berbeda.
Menurutnya, mengorek kulit dapat melepaskan dopamin, sebuah hormon yang membuat orang merasa nyaman.
Ketika orang-orang menonton video pencet jerawat dan komedo yang dilakukan orang lain, hal ini mendatangkan kepuasan bagi mereka.
“Orang-orang terpesona dengan kesusahan atau kesulitan orang lain, dan betapapun menjijikkannya munculnya jerawat, mereka mendapatkan lonjakan dopamin setiap kali melihat intensitas masalah orang lain,” kata Roseann dikutip dari Popsugar (17/5/2023).
“Menonton video yang memunculkan jerawat dapat merangsang berbagai emosi dan sensasi pada seseorang, termasuk gairah, kecintaan terhadap hal-hal aneh, rasa jijik, dan rasa malu," lanjut dia.
Sayangnya, dokter kulit melarang jerawat dipencet karena berpotensi berbekas jerawat ), beberapa orang merasa bersalah saat mereka memencetnya sendiri di rumah.
Ketika mereka melihat orang lain memencet jerawat mereka, perasaan orang-orang yang menontonnya akan menjadi lebih baik.
Baca juga: Bocah 4 Tahun Lompat dari Lantai 26 Pakai Payung Setelah Menonton Kartun Tom and Jerry
Kebosanan dan kurangnya rangsangan mendorong orang untuk menonton video realitas yang kotor dan dramatis seperti salah satunya memencet jerawat atau komedo.
Menonton video memencet jerawat juga memberikan rasa lega dan kendali bagi orang yang hanya memiliki hal tersebut.
“Mereka melihat seseorang mendapatkan kendali atas sesuatu yang awalnya tidak dapat mereka kendalikan, seperti memiliki jerawat,” kata Morin.
"Mereka mungkin menganggap orang tersebut merasa lega saat mereka melepaskan diri dari sesuatu yang tidak diinginkan," lanjutnya.
Dia memperkirakan, semakin banyak orang tidak beraktivitas di luar ruangan dan bergantung pada hp membuat video semacam itu semakin sering ditonton.
Baca juga: Alasan Korea Utara Eksekusi Remaja SMA yang Tonton dan Edarkan Salinan Drakor
Peneliti dermatologi Universitas Wake Forest Abigail Cline mengatakan, orang memencet jerawatnya karena menganggap itu solusi mudah dan cepat untuk menghilangkannya.
“Beberapa orang mungkin merasa terkendali dan puas saat membersihkan tubuh mereka dari sesuatu yang bukan miliknya,” kata Cline, dilansir dari Men's Health (19/1/2019).
Menurutnya, orang-orang suka dengan hal-hal menjijikkan dalam jumlah kecil dan bisa dikontrol.
Mereka juga tertarik pada pengalaman yang menghasilkan emosi yang tidak diinginkan, seperti rasa jijik.
Celine menilai, oang-orang mungkin suka menaklukkan rasa jijik yang mereka rasakan saat menonton video tersebut.
“Anda sedang menguji diri sendiri untuk melihat seberapa besar toleransi Anda sebelum Anda berpaling," imbuhnya.
Baca juga: Anak Tonton Konten Asusila di Internet, Orangtua Harus Bagaimana?
Profesor sosiologi di Concordia University, Marc LaFrance mengatakan ada orang menonton video pencet jerawat karena tidak memengaruhi kulit mereka.
“Anda dapat menonton orang lain memencet jerawatnya karena mengetahui hal itu tidak akan berdampak pada kulit Anda sendiri,” katanya.
LaFrance menunjukkan, orang yang memencet jerawat merasa bersalah setelah melakukannya karena bisa meninggalkan luka. Namun, mereka suka melakukannya.
Karena itu, video pencet jerawat akan membuat mereka berpartisipasi tanpa benar-benar melukai kulitnya.
Orang yang berjerawat dapat merasa lebih nyaman dengan kondisi kulitnya saat menonton video menghilangkan jerawat. Ini membuat mereka merasa lebih baik dan melupakan kondisi aslinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.