Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana menjelaskan, ada sejumlah yang perlu dilakukan saat menjumpai kejadian mobil terbakar.
Apabila terdapat penumpang di dalamnya, Sony menyarankan, agar segera melakukan evakuasi pengemudi dan penumpang.
Selanjutnya, meminggirkan mobil ke bahu jalan bila memungkinkan atau tempat yang aman agar api tidak merembet.
Kemudian, jika tersedeia ambil alat pemadam api ringan (APAR) yang tersedia dan semprotkan ke sumber api yang biasanya muncul dari ruang mesin.
Untuk penyemprotan sebaiknya dari kolong mobil, karena api timbul oleh oksigen, pemantik atau pun bahan bakar maka hilangkanlah salah satunya.
“Tapi kalau kobaran api sudah membesar butuh tim pemadam kebakaran yang memiliki peralatan lebih memadai. Sebab kalau tidak segera ditangani, api pasti semakin besar karena banyak material mobil tidak fireproof,” kata Sony dikutip dari Kompas.com (15/10/2023).
Sementara itu, Kepala Bengkel Auto2000 Lampung Raden Intan, Nurrahman Adi Saputra mengimbau, sebelum melakukan pertolongan pertama baiknya mobil dipinggirkan ke bahu jalan dahulu dan memasang tanda darurat.
Kemudian pastikan untuk mengevakuasi penumpang lainnya saat tercium aroma terbakar.
Setelah menepi, lihat ke arah samping kiri dan belakang, semuanya harus sadar dan segera keluar dari mobil.
"Ada saja orang yang panik, apalagi kalau sudah terlihat percikkan api sehingga hanya fokus menyelamatkan diri sendiri. Alhasil, bila ada penumpang yang tidur selama perjalanan dan tidak sempat dibangunkan dapat menjadi korban kejadian mobil terbakar," kata dia.