Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses Terbentuknya Pelangi, Fenomena Lengkung Warna-warni Setelah Hujan

Kompas.com - 15/10/2023, 11:45 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Pelangi adalah lengkung warna-warni yang dihasilkan oleh tetesan air ringan, dan umumnya bisa dilihat setelah terjadinya hujan.

Meski demikian, fenomena pelangi juga dapat dilihat di sekitar kabut, semprotan air laut, atau pada air terjun.

Pelangi menjadi salah satu fenomena meteorologi yang unik dan indah. Ini adalah ilusi optik, karena pelangi sebenarnya tidak ada di tempat tertentu di langit.

Mereka muncul bergantung pada tempat Anda berdiri dan tempat matahari (atau sumber cahaya lainnya) bersinar.

Baca juga: Proses Terbentuknya Fosil dalam Waktu Ribuan hingga Jutaan Tahun


Lantas, bagaimana fenomena pelangi dapat terbentuk?

Proses terbentuknya pelangi

Dilansir dari laman Royal Meteorological Society, pelangi terbentuk ketika cahaya matahari dihamburkan oleh tetesan air melalui proses yang disebut refraction (pembiasan).

Pembiasan terjadi ketika cahaya matahari berubah arah saat melewati medium yang lebih padat dari udara, seperti tetesan air hujan atau kabut.

Begitu cahaya yang dibiaskan memasuki tetesan air hujan, cahaya tersebut dipantulkan dari belakang dan kemudian dibiaskan kembali saat keluar hingga sampai ke mata Anda.

Namun, bagaimana pembiasan menghasilkan warna pelangi?

Sinar matahari terbuat dari berbagai panjang gelombang (atau warna) yang bergerak dengan kecepatan berbeda ketika melewati suatu medium.

Baca juga: Proses Terbentuknya Awan, Tetesan Air yang Melayang di Udara

Hal ini menyebabkan cahaya putih terpecah menjadi warna yang berbeda-beda. Panjang gelombang yang lebih panjang tampak berwarna merah dan panjang gelombang yang lebih pendek tampak berwarna biru atau ungu.

Anda dapat melihat spektrum warna pelangi saat cahaya melewati tetesan hujan pada sudut berbeda sekitar dua derajat, dari merah ke ungu.

Agar pengamat dapat melihat pelangi, ia harus berada pada posisi tertentu yang relatif terhadap matahari dan tetesan air.

Matahari berada di belakang pengamatnya, dan tetesan air seperti hujan atau kabut harus berada di depan.

Semakin rendah posisi matahari di langit, semakin banyak lengkung pelangi yang akan terlihat, dengan sudut harus kurang dari 42 derajat di langit.

Baca juga: Proses Terjadinya Aurora, Fenomena Cahaya di Langit Kutub Bumi

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com