Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Dadaisme, Sebuah Gerakan Seni Modern yang Anti-Seni

Kompas.com - 11/10/2023, 19:45 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

Karya mereka adalah sebuah bentuk seni yang didukung oleh humor dan kecerdikan, namun pada dasarnya, para Dadais mengajukan pertanyaan yang sangat serius tentang peran seni di zaman modern.

Kaum Dadais tidak segan-segan bereksperimen dengan media baru. Di luar media artistik ini, kaum Dadais juga mendalami sastra dan seni pertunjukan.

Baca juga: Mengenal Salvator Mundi, Lukisan Paling Kontroversial Karya Leonardo da Vinci

Karya-karya seni Dadaisme

Salah satu seniman Dadaisme yang paling terkenal adalah Marcel Duchamp degan karya Fountain-nya.

Namun, beberapa seniman lain yang cukup populer adalah Jean Arp, Raoul Hausmann, Man Ray, Hugo Ball, Tristan Tzara, dan Hannah Höch.

Banyak karya seni yang dilahirkan oleh para seniman Dadaisme. Berikut ini beberapa contoh karya seni Dadaisme yang paling terkenal:

  • Fountain (1917) karya Marcel Duchamp
  • Bicycle Wheel (1913) karya Marcel Duchamp
  • Ingres’s Violin (1924) karya Man Ray
  • Puisi suara Karawane (1916) karya Hugo Ball
  • Mechanical Head (The Spirit of our Time) (1920) karya Raoul Hausmann
  • Cut with the Kitchen Knife Dada Through the Last Weimar Beer Belly Cultural Epoch of Germany (1919) karya Hannah Höch.

Meskipun gerakan Dadaisme hanya bertahan kurang dari satu dekade, dampak dari gerakan tersebut dapat dilihat sepanjang sejarah dan bahkan hingga saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com