Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses Terbentuknya Fosil dalam Waktu Ribuan hingga Jutaan Tahun

Kompas.com - 11/10/2023, 07:45 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

Dekomposisi paling cepat terjadi ketika organisme berada dalam air yang mengandung oksigen terlarut.

Organisme juga dapat membusuk bahkan tanpa oksigen. Beberapa jenis bakteri anaerobik memakan jaringan tumbuhan dan hewan meskipun tidak ada oksigen.

Baca juga: Arkeolog Temukan Fosil Manusia Purba Tertua Terkubur di Gua Maroko

Cepat atau lambat, hampir semua bahan organik dari tumbuhan dan hewan membusuk. Sedangkan tulang, gigi, dan cangkang terurai lebih lambat.

Dalam jangka waktu yang lama, bahan mineralnya larut. Hal ini bisa terjadi dengan cepat jika cangkang dan tulangnya tergeletak di permukaan tanah atau di dasar laut.

Kebanyakan hewan dapat menjadi fosil karena terkubur dalam sedimen. Agar bisa menjadi fosil, mereka harus dikubur dan meninggalkan bekas sebelum membusuk.

Sejalan dengan itu, dikutip dari Natural History Museum, setelah sisa-sisa makhluk hidup yang mati terkubur di bawah sedimen, dekomposisinya melambat karena kekurangan oksigen, sehingga memberikan cukup waktu untuk terjadinya fosilisasi.

Cara paling umum yang dilakukan hewan seperti dinosaurus untuk menjadi fosil disebut petrifikasi atau proses membatu.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Fosil yang Diduga Bukti Kanibalisme Tertua di Dunia

Saat hewan mati, bagian yang lunak mulai membusuk. Sebelum jasad hilang seluruhnya, tulang dan giginya terkubur oleh sedimen seperti lumpur, pasir atau lanau.

Ketika lebih banyak lapisan sedimen yang menumpuk di atasnya, akan memberi banyak beban dan tekanan pada lapisan di bawahnya, menjadikannya terimpit.

Ini menyebabkan mereka berubah menjadi batuan sedimen. Saat hal ini terjadi, air meresap ke dalam tulang dan gigi, mengubahnya menjadi batu karena meninggalkan mineral.

Air meninggalkan kristal mineral di ruang tulang. Proses ini bisa memakan waktu ribuan bahkan jutaan tahun.

Fosil pohon atau dikenal sebagai kayu yang membatu, terbentuk dengan cara yang sama. Inilah sebabnya mengapa cincin pertumbuhan beberapa fosil pohon dapat dihitung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com