Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses Terbentuknya Fosil dalam Waktu Ribuan hingga Jutaan Tahun

Kompas.com - 11/10/2023, 07:45 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Fosil adalah bukti fisik tumbuhan atau hewan prasejarah, berupa sisa tubuh yang terawetkan atau jejak-jejak lainnya.

Sisa-sisa fosil, termasuk fosil tulang, cangkan, dan gigi, dikenal sebagai fosil tubuh. Tanda-tanda fosil tumbuhan atau hewan lainnya disebut fosil jejak.

Fosil jejak dinosaurus termasuk jejak kaki, jejak kulit atau bulunya, dan kotoran yang disebut koprolit.

Berkat fosil, manusia sekarang dapat mengetahui kehidupan dinosaurus yang hidup jutaan tahun yang lalu.

Penciptaan fosil dapat terjadi dengan berbagai cara, namun semua fosil berasal dari benda-benda yang hidup pada zaman geologis di masa lampau.

Mereka bisa memiliki ukuran sekecil sel tunggal hingga sebesar kerangka dinosaurus atau pohon yang membatu.

Baca juga: Fosil Mesir Purba Jelaskan Cara Paus Pindah dari Hewan Darat ke Laut


Apakah semua makhluk hidup bisa menjadi fosil?

Diperlukan serangkaian keadaan dan kondisi tertentu agar fosilisasi dapat terjadi, sehingga hal ini sebenarnya merupakan peristiwa yang sangat langka.

Menurut Departemen Sumber Daya Alam Iowa, agar fosil dapat terbentuk, saat organisme mati, sedimen harus segera menutupi organisme tersebut.

Namun tidak semua makhluk hidup bisa menjadi fosil, karena sebagian besar bagian hewan atau tumbuhan terurai seluruhnya dengan cepat setelah kematian.

Sedimen melindungi sisa-sisa organisme yang mati dari erosi dan pembusukan. Sering kali, fosil mencakup jaringan keras seperti tulang, gigi, cangkang, dan kayu.

Hewan dengan kerangka keras lebih mudah menjadi fosil, dan yang paling umum adalah cangkang hewan laut seperti kerang, siput, atau karang.

Serangga bisa menjadi fosil saat terperangkap dalam bahan lengket, yang keluar dari beberapa jenis pohon. Resin kemudian mengeras menjadi bahan yang disebut amber.

Baca juga: Ribuan Fosil Ditemukan di Instalasi Limbah Selandia Baru, Apa Isinya?

Proses terbentuknya fosil

Ilustrasi proses terbentuknya fosil.iStockphoto/Manakin Ilustrasi proses terbentuknya fosil.

Dilansir dari laman American Geosciences Institute, makhluk hidup tersusun dari senyawa kimia yang sebagian besar merupakan senyawa organik, seperti karbon, oksigen, dan hidrogen.

Setelah tumbuhan atau hewan mati, ia membusuk. Ketika organisme membusuk, senyawa organiknya berubah menjadi senyawa yang lebih sederhana seperti karbon dioksida dan air.

Dekomposisi paling cepat terjadi ketika organisme berada dalam air yang mengandung oksigen terlarut.

Organisme juga dapat membusuk bahkan tanpa oksigen. Beberapa jenis bakteri anaerobik memakan jaringan tumbuhan dan hewan meskipun tidak ada oksigen.

Baca juga: Arkeolog Temukan Fosil Manusia Purba Tertua Terkubur di Gua Maroko

Cepat atau lambat, hampir semua bahan organik dari tumbuhan dan hewan membusuk. Sedangkan tulang, gigi, dan cangkang terurai lebih lambat.

Dalam jangka waktu yang lama, bahan mineralnya larut. Hal ini bisa terjadi dengan cepat jika cangkang dan tulangnya tergeletak di permukaan tanah atau di dasar laut.

Kebanyakan hewan dapat menjadi fosil karena terkubur dalam sedimen. Agar bisa menjadi fosil, mereka harus dikubur dan meninggalkan bekas sebelum membusuk.

Sejalan dengan itu, dikutip dari Natural History Museum, setelah sisa-sisa makhluk hidup yang mati terkubur di bawah sedimen, dekomposisinya melambat karena kekurangan oksigen, sehingga memberikan cukup waktu untuk terjadinya fosilisasi.

Cara paling umum yang dilakukan hewan seperti dinosaurus untuk menjadi fosil disebut petrifikasi atau proses membatu.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Fosil yang Diduga Bukti Kanibalisme Tertua di Dunia

Saat hewan mati, bagian yang lunak mulai membusuk. Sebelum jasad hilang seluruhnya, tulang dan giginya terkubur oleh sedimen seperti lumpur, pasir atau lanau.

Ketika lebih banyak lapisan sedimen yang menumpuk di atasnya, akan memberi banyak beban dan tekanan pada lapisan di bawahnya, menjadikannya terimpit.

Ini menyebabkan mereka berubah menjadi batuan sedimen. Saat hal ini terjadi, air meresap ke dalam tulang dan gigi, mengubahnya menjadi batu karena meninggalkan mineral.

Air meninggalkan kristal mineral di ruang tulang. Proses ini bisa memakan waktu ribuan bahkan jutaan tahun.

Fosil pohon atau dikenal sebagai kayu yang membatu, terbentuk dengan cara yang sama. Inilah sebabnya mengapa cincin pertumbuhan beberapa fosil pohon dapat dihitung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Tren
Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Tren
3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

Tren
Spesifikasi Helikopter Bell 212 yang Jatuh Saat Membawa Presiden Iran

Spesifikasi Helikopter Bell 212 yang Jatuh Saat Membawa Presiden Iran

Tren
7 Makanan Obat Alami Asam Urat dan Makanan yang Harus Dihindari

7 Makanan Obat Alami Asam Urat dan Makanan yang Harus Dihindari

Tren
Skandal Burning Sun, Sisi Gelap di Balik Gemerlap Kpop

Skandal Burning Sun, Sisi Gelap di Balik Gemerlap Kpop

Tren
10 Kecelakaan Pesawat Tragis yang Renggut Nyawa Pemimpin Negara

10 Kecelakaan Pesawat Tragis yang Renggut Nyawa Pemimpin Negara

Tren
Kata Media Asing soal Elon Musk Datang ke Indonesia

Kata Media Asing soal Elon Musk Datang ke Indonesia

Tren
Profil Presiden Iran Ebrahim Raisi, Meninggal Kecelakaan Helikopter

Profil Presiden Iran Ebrahim Raisi, Meninggal Kecelakaan Helikopter

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com