KOMPAS.com - Kelompok Hamas melakukan serangan mendadak kepada Israel pada Sabtu (7/10/2023) pagi.
Tindakan ini dilakukan untuk merespons kekejaman yang diterima rakyat Palestina serta blokade yang dilakukan Israel kepada negara tersebut.
Serangan yang dinamai "Operasi Badai Al-Aqsa" ini menyebabkan ratusan warga Israel meninggal dunia.
Atas kejadian tersebut, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mendeklarasikan perang terbuka antara Israel terhadap Hamas.
Dikenal sebagai kelompok militer yang sejak lama melakukan perlawanan senjata melawan Israel, berapa banyak anggota Hamas?
Baca juga: Mengenal Siapa Itu Hamas dan Alasannya Menyerang Israel...
Baca juga: Lini Masa Perseteruan Israel Vs Hamas di Gaza
Dilansir dari laman resminya, Pusat Kontra Terorisme Nasional (NCTC) Amerika Serikat menyebut Hamas memiliki jumlah anggota antara 20.000 hingga 25.000 orang.
Kelompok ini memiliki wilayah operasi terpusat di Gaza dan Tepi Barat, Palestina.
Mereka juga berada di kamp pengungsi Palestina di Lebanon serta di Doha, Qatar, dan Kairo, Mesir yang menjadi pusat operasi regional mereka.
Baca juga: Reaksi Dunia terhadap Serangan Hamas ke Israel, Apa Saja?
Beberapa pemimpin kunci Hamas antara lain sebagai berikut:
Baca juga: Bagaimana Pasukan Hamas Bisa Membobol Pertahanan Israel?
Seorang pejabat senior Hamas Ali Barakeh menyatakan, sekitar 1.000 anggota kelompoknya ikut dalam penyerangan terhadap Israel pada Sabtu kemarin. Mereka menyerang melalui darat, laut, dan bahkan udara.
Dilansir dari AP News (10/10/2023), Barakeh mengatakan hampir 2.000 anggota Hamas telah mengambil bagian dalam pertempuran terbaru yang berlangsung hingga saat ini.
Namun, dia menyebut, Hamas sejauh ini baru mengerahkan sejumlah kecil pasukannya sendiri. Menurut Barakeh, ada setidaknya 40.000 anggota Hamas di wilayah Gaza, Palestina.
Baca juga: Mengenal Iron Dome, Sistem Pertahanan Canggih Israel Lawan Rudal Hamas
Di luar Gaza, masih ada anggota Hamas lainnya. Dia juga menambahkan, pihaknya bisa meminta bantuan kelompok militer lainnya dalam peperangan.
Sekutu Hamas antara lain kelomok Hizbullah dan Jihad Islam Palestina yang berpusat di Lebanon dan Iran.
Sebaliknya, pihak Israel menyatakan telah mengerahkan 300.000 pasukan cadangan untuk menghadapi Hamas di Gaza.
Militer Israel mengatakan mereka membunuh ratusan anggota Hamas dan mengebom sejumlah bangunan penting kelompok tersebut. Namun, mereka masih akan membalas Hamas dengan cara yang "belum pernah dilakukan sebelumnya".
Baca juga: Perbandingan Kekuatan Israel Vs Hamas
Di sisi lain, Barakeh mengungkapkan, serangan ke Israel tersebut hanya diketahui sedikit anggota bahkan pimpinan Hamas.
Menurutnya, hanya sekitar setengah lusin komandan tinggi Hamas di Gaza yang mengetahuinya. Kelompok militer sekutu terdekat Hamas bahkan tidak diberitahu kapan waktu serangan terjadi.
“Hanya segelintir komandan Hamas yang tahu tentang zero hour,” kata Barakeh.
Dia juga membantah dugaan keterlibatan pejabat keamanan Iran dalam merencanakan serangan tersebut.
Baca juga: Menilik Perbandingan Iron Dome Israel dengan Roket Hamas
Barakeh menambahkan, tidak ada seorang pun dari komando pusat atau biro politik Hamas yang berada di ibu kota Lebanon untuk mengadakan pertemuan dengan kelompok sekutu.
Dia meyakinkan, Hamas memproduksi roket dan melatih para anggotanya sendiri tanpa bantuan sekutu sejak perang Gaza 2014.
Dalam aksinya, Hamas disebut menggunakan senjata berupa alat peledak rakitan, roket, mortir, granat, rudal antitank, dan pesawat tak berawak.
Mereka juga memiliki sistem pertahanan udara portabel dan mampu melakukan operasi penculikan kepada musuh.
Baca juga: Mengenal MQ-9 Reaper, Drone Pembunuh Jenderal Iran Qasem Soleimani
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.