Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reaksi Dunia terhadap Serangan Hamas ke Israel, Apa Saja?

Kompas.com - 08/10/2023, 13:15 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kelompok militan Palestina, Hamas meluncurkan serangan dadakan ke Israel dari Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023).

Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (7/10/2023), Hamas mengeklaim sudah meluncurkan sebanyak 5.000 roket yang kemudian disusul pasukannya menyusup ke wilayah Israel.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan, negaranya sedang dalam posisi berperang melawan Hamas dan memberi serangan udara balasan ke arah Jalur Gaza.

Konflik itu menyebabkan ratusan orang kehilangan nyawanya dan lainnya menderita luka-luka.

Baca juga: Menilik Perbandingan Iron Dome Israel dengan Roket Hamas

Baca juga: Alasan Militan Palestina Hamas Serang Israel, Korban Tewas 250 Orang

Lantas, bagaimana reaksi dunia terhadap peristiwa itu?

Reaksi dunia terhadap serangan Hamas ke Israel

Selengkapnya, berikut sejumlah reaksi atau tanggapan dunia terhadap serangan Hamas ke Israel:

1. Arab Saudi

Dikutip dari MiddleEastEye, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi memberikan pernyataan ringan yang menyerukan “penghentian segera kekerasan”.

“Kami mengikuti perkembangan yang belum pernah terjadi sebelumnya antara sejumlah faksi Palestina dan pasukan pendudukan Israel yang telah menyebabkan tingginya tingkat kekerasan di sejumlah bidang,” kata mereka.

2. Iran

Penasihat Pemimpin Tertinggi Ali Hosseini Khamenei, Yahya Rahim Safavi mengucapkan selamat kepada Palestina karena melancarkan serangan besar terhadap Israel.

“Kami mengucapkan selamat kepada Palestina,” kata Yahya.

“Kami akan mendukung Palestina sampai pembebasan Palestina dan Yerusalem,” lanjutnya.

Televisi pemerintah Iran menunjukkan anggota parlemen bangkit dari kursi mereka pada hari Sabtu dan meneriakkan “Matilah Israel” dan “Palestina menang, Israel akan dihancurkan”.

Baca juga: Soal Rencana Trump, Warga Gaza: Palestina Not For Sale!

3. Mesir

Seorang pemuda Israel berlari mencari perlindungan selama penembakan di Ashkelon saat rentetan roket ditembakkan dari Jalur Gaza ke Israel pada 7 Oktober 2023. Roket-roket meluncur di langit berulang kali setelah peluncuran pertama dari beberapa lokasi di wilayah Palestina ke Israel mulai pukul 06:30 pagi (0330 GMT), wartawan AFP di Kota Gaza melaporkan.AFP/AHMAD GHARABLI Seorang pemuda Israel berlari mencari perlindungan selama penembakan di Ashkelon saat rentetan roket ditembakkan dari Jalur Gaza ke Israel pada 7 Oktober 2023. Roket-roket meluncur di langit berulang kali setelah peluncuran pertama dari beberapa lokasi di wilayah Palestina ke Israel mulai pukul 06:30 pagi (0330 GMT), wartawan AFP di Kota Gaza melaporkan.

Mesir melalui Kementerian Luar Negeri-nya memperingatkan terkait meningkatnya ketegangan Israel dan Palestina akan memberikan konsekuensi serius ke depannya.

Oleh karena itu, mereka menyerukan untuk menahan diri semaksimal mungkin dan menghindari bahaya lebih lanjut bagi warga sipil.

4. Turkiye

Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan meminta Israel dan Palestina untuk bertindak menahan diri dari konflik yang terjadi agar tidak memperburuk keadaan.

“Kami menyerukan semua pihak menahan diri,” kata Erdogan.

“Mereka harus menahan diri dari tindakan agresif,” imbuhnya.

5. Suriah

Suriah memuji operasi militer Palestina di Israel dan mengatakan hal tersebut “terhormat” dan mengganggapnya sebagai satu-satunya cara untuk mencapai hak-hak sah rakyat Palestina.

“Faksi perlawanan Palestina menandai babak baru perjuangan dalam mencapai hak-hak Palestina yang tidak dapat dicabut melalui Operasi Banjir Al-Aqsa melawan entitas rasis Zionis,” kata Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Suriah.

“Suriah menegaskan kembali dukungannya terhadap rakyat Palestina melawan Zionis dan menekankan bahwa Palestina hampir mencapai kemenangan yang diinginkan,” sambungnya.

Baca juga: Saat Bom Waktu Trauma Mengintai Gaza...

6. Liga Arab

Ketua Liga Arab Ahmed Aboul Gheit menyerukan penghentian segera operasi militer di Gaza dan siklus konfrontasi bersenjata antara kedua pihak.

“Penerapan kebijakan kekerasan dan ekstremis yang terus dilakukan Israel adalah bom waktu yang menghilangkan peluang serius bagi stabilitas di kawasan ini di masa mendatang,” katanya.

7. Qatar

Dilansir dari AlJazeera, Kementerian Luar Negeri Qatar mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa Israel sendirilah yang bertanggung jawab atas meningkatnya tensi konflik yang terjadi.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com