Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dijuluki "Superfood", Brokoli Punya Sejumlah Efek Samping bagi Tubuh

Kompas.com - 28/09/2023, 06:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Brokoli merupakan sayuran rendah kalori dengan banyak vitamin dan mineral yang baik bagi kesehatan.

Sama seperti sayuran silangan atau cruciferous vegetables lain, brokoli kaya akan antioksidan yang dapat membantu mencegah perkembangan berbagai penyakit kronis, termasuk kanker.

Dilansir dari Medical News Today, mengonsumsi brokoli membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh berkat kandungan vitamin C.

Vitamin C dalam bahan pangan ini juga dibutuhkan tubuh untuk memproduksi kolagen.

Selanjutnya, kolagen dan kandungan kalsium pada brokoli akan bekerja sama untuk membentuk tulang yang kuat.

Sekitar 76 gram sayuran ini bahkan memenuhi 3-3,5 persen dari kebutuhan kalsium harian seseorang, serta 45–54 persen dari kebutuhan vitamin C harian.

Brokoli juga mengandung vitamin K dalam jumlah melimpah, sekitar 64-86 persen dari kebutuhan harian.

Vitamin K berperan dalam pembekuan darah, serta membantu mengatasi dan mencegah osteoporosis.

Tak hanya itu, berdasarkan penelitian yang terbit pada Science Translational Medicine (2017), kandungan serat dan sulforaphane dalam brokoli turut membantu penderita diabates tipe 2 mengatur kadar gula darahnya.

Lantas, apa saja efek samping brokoli?

Baca juga: 3 Efek Samping Kembang Kol, Salah Satunya Bisa Bikin Perut Kembung


Efek samping brokoli

Brokoli dikemas dengan vitamin, mineral, antioksidan, dan serat yang baik untuk jantung, otak, tulang, sistem kekebalan tubuh, serta sistem pencernaan.

Tidak heran, bahan pangan ini dijuluki sebagai superfood dan hampir tak pernah absen dari aneka hidangan sehat.

Brokoli juga sangat mudah diolah, mulai dari tumis, kukus, rebus, panggang, hingga disajikan mentah dalam bentuk salad.

Meski bermanfaat, sejumlah dampak negatif dapat terjadi jika mengonsumsi brokoli dalam jumlah berlebihan.

Berikut efek samping brokoli:

Baca juga: 4 Efek Samping Taoge jika Dikonsumsi Keliru, Bisa Picu Keracunan

1. Perut kembung

Terlalu banyak makan brokoli, baik mentah maupun dimasak, dapat menyebabkan perut kembung.

Dilansir dari Healthline, efek samping ini disebabkan kandungan serat dan FODMAP yang tinggi.

FODMAP adalah sekumpulan karbohidrat rantai pendek yang tidak dapat dicerna atau hanya dapat diserap secara perlahan oleh usus kecil.

Meliputi oligosakarida, disakarida, monosakarida, serta poliol, asupan FODMAP tinggi dapat menyebabkan gejala mirip sindrom iritasi usus besar.

Asupan makan dengan kandungan FODMAP tinggi terlalu banyak pun berpotensi memperburuk penyakit refluks gastroesofagus atau GERD.

Namun, memasak brokoli cenderung mengurangi efek samping perut kembung karena membantu mempercepat proses pemecahan yang terjadi di usus.

Baca juga: 4 Efek Samping Kentang, Ketahui Orang yang Perlu Membatasinya!

2. Memengaruhi fungsi tiroid

Ilustrasi makan terlalu banyak brokoli berpotensi memengaruhi tiroid.Shutterstock Ilustrasi makan terlalu banyak brokoli berpotensi memengaruhi tiroid.

Sayuran silangan, termasuk brokoli, mengandung tiosianat dan progoitrin yang dapat memengaruhi kesehatan tiroid.

Tiroid adalah kelenjar kecil berbentuk seperti kupu-kupu yang terletak pada leher. Kelenjar ini berfungsi menghasilkan hormon yang mengatur proses metabolisme dalam tubuh.

Oleh karena itu, gangguan pada kelenjar tiroid akan menyebabkan masalah pada kesehatan.

Dikutip dari Eat This, makan brokoli terlalu banyak berpotensi menurunkan penyerapan yodium, sehingga mengurangi produksi hormon tiroid.

Kondisi tersebut memicu gangguan bernama hipotiroidisme, suatu kelainan yang ditandai dengan penambahan berat badan tidak disengaja, depresi, kelelahan, nyeri sendi, serta nyeri otot.

Baca juga: Jarang Diketahui, Ini 4 Efek Samping Buncis bagi Kesehatan

3. Interaksi obat

Ilustrasi brokoli. PIXABAY/JACQUELINE MACOU Ilustrasi brokoli.

Dilansir dari Health Digest, brokoli kaya akan vitamin K yang berperan penting dalam proses pembekuan darah.

Menurut Kementerian Kesehatan, selain meningkatkan percepatan pembekuan darah, vitamin K juga memastikan tubuh tidak mudah memar, serta mempercepat penyembuhan luka.

Sayangnya, kandungan vitamin K terlalu banyak dapat menurunkan efek obat pengencer darah, seperti warfarin.

Warfarin merupakan obat dengan fungsi mencegah pembekuan darah yang dapat menyebabkan sumbatan pada pembuluh.

Obat jenis ini biasanya dikonsumsi di bawah pengawasan dokter oleh penderita stroke dan penyakit jantung untuk mencegah pembekuan darah.

Namun demikian, konsumsi bersamaan dengan makanan kaya vitamin K seperti brokoli berpotensi membuat warfarin tidak bekerja secara maksimal.

Oleh karenanya, pasien yang rutin mengonsumsi obat pengencer darah harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mulai mengonsumsi brokoli untuk mendapat dosis yang tepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com