Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kilas Balik Kereta Biru Malam (Bima), Hotel Berjalan yang Berhenti Beroperasi pada 1995

Kompas.com - 26/09/2023, 20:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kereta sleeper atau kereta tidur Biru Malam (Bima) kembali ramai diperbincangkan warganet di media sosial X (dulunya Twitter).

Hal itu lantaran salah satu unggahan yang menyebutkan bahwa PT Kereta Api Indonesia (KAI) tengah melakukan uji coba kereta dengan kompartemen tidur dari Stasiun Manggarai ke Cikampek.

Vice President Public Relations KAI, Joni Martinus mengatakan, pihaknya kemungkinan akan menghadirkan kembali kereta tersebut di Indonesia.

"Rencananya seperti itu. Agenda tersebut nanti akan menjadi bagian dari rangkaian HUT ke-78 KA," ucapnya kepada Kompas.com, Senin (26/9/2023).

Namun, siapa sangka, kereta dengan kompartemen tidur itu sebelumnya pernah beroperasi di Indonesia dengan nama KA Bima. Masyarakat mengenalnya sebagai hotel berjalan.

"KA Bima pernah beroperasi sebelumnya pada 1 Juni 1967 dengan rute Stasiun Gambir-Stasiun Surabaya Gubeng," kata Joni.

Sayangnya, KA Bima tak bertahan lama. Sekitar tahun 1995 kereta tersebut sepenuhnya berubah menjadi gerbon eksekutif duduk.

Baca juga: Jadwal KA Jayabaya yang Gunakan Kereta Ekonomi New Generation Mulai 26 September 2023

Baca juga: Pendaftaran Uji Coba Kereta Cepat “Whoosh” Tahap 2: Kuota, Jadwal, Ketentuan, dan Cara Daftarnya...

KA Bima, kereta tidur pertama di Indonesia

Dilansir dari Desain Carbody Kereta Tidur Kompartemen Couchette karya Islan Arifin (2018), KA Bima merupakan kereta tidur pertama yang pernah beroperasi di Indonesia, tepatnya pada 1 Juni 1967.

Kereta itu melayani perjalanan dengan rute Jakarta-Surabaya lewat jalur selatan.

Kereta buatan Gorlitz Jerman 1967 ini difasilitasi dengan tempat tidur (Couchette). Kereta Bima juga mengawali sejarah pengoperasian kereta api berpengatur suhu ruangan atau air conditioner (AC) di Indonesia.

"KA Bima merupakan layanan KA pada sejarahnya dulu memiliki beberapa fasilitas kereta tidur yang dilengkapi dengan jendela lebar dengan lorong kompertemen yang luas," tutur Joni.

KA Bima juga dilengkapi dengan fasilitas lain, seperti lemari pakaian, wastafel, serta tempat tidur yang dapat dilipat menjadi tempat duduk menghadap arah perjalanan.

Dikutip dari Kompas.com (2019), tiket KA Bima dibanderol dengan harga mulai dari Rp 1.375-Rp 2.350. Pada 1967, harga tersebut terbilang cukup mahal.

Baca juga: Kereta Api New Generation Meluncur 26 September 2023, Berikut Jadwal dan Fasilitasnya

KA Bima disebut hotel berjalan

Lantaran memiliki fasilitas berupa kompartemen tidur, KA Bima dianggap sejajar dengan kualitas hotel berbintang.

"Sehingga dapat menghemat biaya pengeluaran untuk penginapan," ucap Joni.

Halaman:

Terkini Lainnya

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com